Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mempermudah Urusan Orang Lain Ala Suporter Jepang di Piala Dunia

image-gnews
Suporter Jepang mengumpulkan sampah yang berada di area penonton seusai pertandingan Grup H Piala Dunia 2018 antara Jepang dan Senegal di Ekaterinburg Arena, Rusia, 24 Juni 2018. REUTERS/Marcos Brindicci
Suporter Jepang mengumpulkan sampah yang berada di area penonton seusai pertandingan Grup H Piala Dunia 2018 antara Jepang dan Senegal di Ekaterinburg Arena, Rusia, 24 Juni 2018. REUTERS/Marcos Brindicci
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini menjadi viral video para suporter Jepang yang membersihkan stadion di Rusia, setelah pertandingan final Piala Dunia 2018. Video itu banyak disukai dan membuat takjub kita.

Apa yang dilakukan oleh suporter tim nasional Jepang di Rusia bukan hanya soal kebersihan, meski itu yang terlihat paling jelas. Yang mereka lakukan sebenarnya timbul dari budaya menghormati orang lain dengan mempermudah kehidupan orang lain. Kebersihan hanyalah salah satu dari cabang hal itu.

Siapapun yang pernah ke Jepang pasti bisa merasakan bagaimana mereka melakukan banyak hal untuk menghormati dan membuat orang lain lebih mudah hidupnya. Salah satunya adalah etika saat berada di tangga berjalan. Berbeda dengan di negara lain, di Jepang mereka hanya menggunakan sisi kiri tangga berjalan. Sisi kanan dibiarkan kosong untuk mereka yang terburu-buru dan berjalan di tangga berjalan. Jadi, jika kita hanya ingin berdiri santai dan mengikuti tangga yang berjalan, sebaiknya berdiri di sisi kiri.

Membersihkan stadion setelah digunakan adalah bagian dari itu. Jika ingin bersih, sebenarnya mereka bisa berpikir bahwa toh nanti ada petugas kebersihan yang membersihkan stadion. Mereka sudah dibayar dengan layak dan itulah profesi mereka. Tapi, karena mereka tidak hanya mementingkan kebersihan, para suporter juga berpikir bahwa dengan membersihkan stadion mereka sudah menghormati para pembersih dan mempermudah pekerjaan mereka.

Kita bisa mencontoh kesadaran ini. Kita bisa melatih diri dan keluarga kita. Salah satunya, misalnya, dengan membersihkan meja yang habis kita pakai makan di restoran cepat saji atau di warung. Kita tahu, petugas kebersihan di restoran cepat saji dan warung tidak sebanyak di restoran. Karenanya, kadang kita menjumpai banyak meja kotor saat kita hendak memakainya. Agar hal itu tidak terulang pada orang lain, maka kita bisa membersihkan meja setelah kita pakai.

Kita juga bisa melatih diri kita dengan, misalnya lagi, memisahkan sampah plastik dan kertas dari sampah organik (bekas makanan). Hal ini sudah saya lakukan di rumah. Dengan demikian, kita bisa memberi pemulung atau tukang sampah, sampah plastik dan kertas yang bisa mereka jual lagi dalam keadaan bersih. Mereka tak perlu mengorek-ngorek sampah dan mencuci barang yang bisa dijual ke pengepul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inilah adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah bersabda:

“Permudahlah urusan orang lain, jangan dipersulit. Gembirakan mereka, jangan membuat mereka kabur.”

Mempermudah urusan orang lain itu tidak cukup dengan membayar orang untuk membereskan apa yang kita kacaukan. Itu mental tuan, bukan mental yang diajarkan oleh Islam. Dorongan untuk mempermudah urusan orang lain itu harus datang dari diri sendiri.

Percayalah, jika kita mempermudah urusan orang lain, maka urusan kita pasti akan dipermudah.

Artikel ini sudah tayang di Almuslim.co

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

1 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

2 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

21 hari lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.


Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

43 hari lalu

Pemain Timnas Arab Saudi, Ali Al-Bulayhi. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.


Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

47 hari lalu

Trofi Piala Dunia 2030. Twitter @FIFA.
Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Arab Saudi meluncurkan kampanyenya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 pada hari Jumat, 1 Maret 2024. Sudah punya slogan baru.


Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

58 hari lalu

Andreas Brehme. REUTERS/Ina Fassbender
Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

Andreas Brehme mencetak gol kemenangan lewat tendangan penalti saat timnas Jerman mengalahkan Argentina di final Piala Dunia 1990.


Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

58 hari lalu

Andreas Brehme pada 1 April 2019. (ANTARA/AFP)
Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, tutup usia pada Selasa dinihari, 20 Februari 2024.


FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

5 Februari 2024

Presiden Gianni Infantino. REUTERS
FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

Pertandingan final Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Stadion MetLife di New York, New Jersey, demikian diumumkan FIFA.


Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

25 Januari 2024

Pelatih Argentina Lionel Scaloni. REUTERS
Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

Lionel Scaloni telah mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Sepak Bola Argentina untuk tetap memimpin timnas Argentina.


Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

11 Januari 2024

Mantan pemain Jerman, Franz Beckenbauer, juga berhasil mengangkat trofi Piala Dunia pada 1974 setelah mengalahkan Belanda pada laga final. Franz Beckenbauer juga berhasil mejuarai Piala Dunia saat menjadi pelatih ketika membawa Jerman merebut Piala Dunia 1990 di Italia. AP
Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

Deretan Pemain Sepak Bola Jerman,tak kalah legendaris dari Franz Beckenbauer