Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalau ke Kebun Raya Bogor, Sekalian Mampir Museum Zoologi

image-gnews
Museum Zoologi, Kebun Rakyat Bogor.  Neneng/Kelanaku.com
Museum Zoologi, Kebun Rakyat Bogor. Neneng/Kelanaku.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta

Sebelas tahun tinggal di Bogor, menyandang status sebagai mantan mahasiswa Biologi dengan spesifikasi Zoologi, tapi ini kali pertama saya berkunjung ke Museum Zoologi Bogor (MZB). Kalimat ini seperti membuka aib saya. 

Jujur, saya tidak pernah berpikir untuk mampir ke Museum Zoologi Bogor setiap kali berkunjung ke Kebun Raya Bogor (KRB). Padahal nih ya, entah berapa kali saya mengikuti event yang diselenggarakan di sana, bahkan beberapa kali melakukan praktikum di KRB, tapi hasrat mengintip koleksi Museum Zoologi tak pernah terlintas.  

Lalu, kenapa sekarang mau berkunjung ke Museum Zoologi Bogor?

Agar tidak malu saat ditanya sudah berkunjung ke Museum Zoologi Bogor atau belum. Hahaha. 

Penasaran juga sih dengan koleksinya, bedanya apa sama yang di LIPI Cibinong, dan biar sah menjadi Biologist. Oke, kata yang terakhir coret aja.

Sejarah Museum Zoologi Bogor

Saat memasuki museum, saya melewati sebuah lorong yang kanan-kirinya terpajang foto-foto para peneliti bidang Biologi-LIPI, serta informasi mengenai penelitian-penelitian yang dilakukan. Bagian langit-langitnya menjuntai, beberapa poster bertuliskan Museum Zoologicum Bogoriense. Bercat putih pada dinding, kuning gading pada kusen, serta biru pada beberapa bagian garis di dinding, membuat bangunan ini klasik.

Pada awalnya, bangunan bergaya arsitektur Hindia-Belanda yang didirikan pada 1894 ini merupakan Laboratorium Zoologi. Bangunan yang bernama Landbouw Zoologisch Laboratorium ini merupakan hasil gagasan dari J.C Koningsberger, seorang ahli botani kebangsaan Belanda. Fungsi utama gedung ini sebagai laboratorium penelitian hewan pengganggu tanaman pertanian. Namun, tahun 1901 didirikanlah gedung baru sebagai ruang koleksi, ruang pameran, ruang kerja, dan laboratorium.

Nama gedung ini terus berganti dari tahun ke tahun seiring perubahan fungsinya. Lebih dari sepuluh kali gedung ini berganti nama, yaitu Landbouw Zoologisch Museum (1896), Zoologisch Museum and Wekplaats (1909), Zoologisch Museum and Laboratorium (1910), Dobutsu Hakubutsukan(1942), Zoologisch Museum and Laboratorium(1946), Museum Zoologicum Bogoriense (1947), Lembaga Museum Zoologicum Bogoriense(1955), Museum Zoologicum Bogoriense (1962), Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi (1987), dan terakhir Museum Zoologi Bogor (2000-sekarang) (Sumber: situsbudaya.id).

Koleksi Museum Zoologi Bogor

Museum Zoologi Bogor terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 9 Bogor dan dikelola oleh Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Menempati salah satu sudut KRB, museum ini memiliki luas bangunan sekitar 750 meter persegi dengan lahan seluas 1500 meter persegi. Museum ini menjadi tempat penyimpanan koleksi spesimen awetkan maupun fosil hewan, sehingga cocok untuk dikunjungi jika ingin mengenal keanekaragaman hewan terutama yang ada di Indonesia.

Di dalam museum terdapat banyak ruangan dengan berbagai koleksi spesimen meliputi mamalia, burung, ikan, reptil, ikan, amfibi, moluska, serangga, dan hewan invertabrata lainnya. Semuanya terpajang dengan rapih dan teratur baik di lemari-lemari kayu berkaca, di tengah dan sudut ruangan, hingga di dinding-dindingnya. Sayangnya, pencahayaan yang kurang, menjadikan ruangan terasa remang-remang.

Saya berjalan menyusuri satu ruang ke ruangan lainnya, melihat spesimen-spesimen yang ada dengan seksama. Koleksinya banyak sekali, hingga membayangkan seberapa lama waktu yang telah didedikasikan peneliti untuk mengumpulkannya dari berbagai sudut negeri. Koleksinya variatif banget sih ini, berbagai spesimen jenis-jenis serangga, burung, amfibi, reptil, dan ikan. Saya juga menemukan spesimen Ikan Coelachant, yaitu ikan purba yang masih hidup sampai saat ini.

Saya pun cukup tercengang dengan kerangka Paus Biru (Balaenoptera musculus) yang super raksasa. Salah satu penemuan yang cukup besar di Pesisir Pameungpeuk Garut tahun 1916. Kerangka paus ini merupakan koleksi yang menjadi daya tarik selain Badak Tasik (Rhinoceros sondaicus) yang menjadi koleksi di tahun 1934. Ada juga koleksi dari bagian tengkorak hewan mamalia, seperti gajah (Elephas maximus sumatranus). Berbagai primata dari beberapa wilayah di Indonesia pun, seperti Bekantan (Nasalis larvatus) hadir menghiasi lemari-lemari kaca.

Kalau saya ibaratkan, museum ini seperti toko serba ada. Isinya banyak, padat banget, penuh. Mungkin butuh waktu lebih dari seharian kalau ingin berkeliling sambil membuat catatan di sana. Jika pencahayaan diperbaiki, belajar zoologi mungkin menjadi lebih menyenangkan ditempat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum ini recommended banget sih untuk kalian yang memang ingin tahu hewan apa saja yang ada di Indonesia hingga yang sudah punah. Tempat ini akan memberi pengetahuan yang banyak untuk kalian. Apalagi kalau keterangan di setiap lemari spesimen dibaca satu persatu dengan seksama. Museum ini wajib buat kalian yang memang tertarik pada bidang biologi. Bahkan, bisa menjadi tempat untuk anak-anak mengenal hewan-hewan, selain mengenalnya di kebun binatang. Mengunjungi museum bersama anak, sepertinya menyenangkan.

Saat berkunjung ke museum ini, saya tak punya waktu banyak untuk berkeliling dan membaca. Sejujurnya, agak mual juga sih bacanya, jadi berasa kuliah lagi. Tapi, suatu saat saya akan balik lagi  ke museum ini, saat isi batok kepala meminta asupan nutrisi. 

Bagi kalian yang ingin berkunjung kesana, catat info penting berikut!

Jam Oprasional :

  • Setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB

Harga Tiket Museum Zoologi Bogor*:

  • 16K Domestik
  • 26K Mancanegara
  • Parkir Motor 5K
  • Kendaraan Roda Empat 30K
  • Sepeda 5K

* Tiket masuk Museum satu paket dengan Tiket Kebun Raya Bogor

Rute dan Transportasi Ke Kebun Raya Bogor:

Dari Stasiun Bogor:

Menggunakan Angkot 02 melewati Tugu Kujang. Kemudian turun di Pintu 1 KRB tepat didepan Gerbang Surya Kencana.

Dari Tol Jagorawi:

Tepat didepan Terminal ambil arah kanan ke Tugu Kujang, ambil kiri (jalan satu arah) ke Pintu 1 KRB.

Oke, sudah dulu ya cerita tentang Museumnya. Oh ya, karena lokasinya di Kebun Raya Bogor, jadi bisa sekalian deh belajar tumbuhan-tumbuhan juga di sana. Biar tambah pintar dan berwawasan.  

Mari berkelana, bahagia!

Tulisan ini sudah tayang di Kelanaku

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

3 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

4 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

7 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Rekreasi Hemat, Kulineran Mantap di Bogor Bersama Traveloka

8 hari lalu

Rekreasi Hemat, Kulineran Mantap di Bogor Bersama Traveloka

Tersedia promo liburan hingga Rp 2 juta khusus liburan ke Jabodetabek


Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Raya Bogor Tembus 10 Ribu dalam Sehari

12 hari lalu

Glow Kebun Raya Bogor. dok. Kebun Raya
Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Raya Bogor Tembus 10 Ribu dalam Sehari

Pengunjung Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, saat lebaran atau libur Idul Fitri 1445 Hijriah mengalami lonjakan signifikan.


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

19 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

19 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

19 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

32 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.