Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Gunanya Kita Perlu Tahu Ejaan Tepat Nama Seseorang

Reporter

image-gnews
Gambar potret dari William Shakespeare yang baru pertama kali ditampilkan di edisi pertama
Gambar potret dari William Shakespeare yang baru pertama kali ditampilkan di edisi pertama "The Herball" di London, Inggris, 19 Mei 2015. ukisan wajah Shakespeare berukuran 3,5 inci dan dibuat tahun 1579. Saat itu usia sang penulis puisi dan drama terkenal itu sekitar 33 tahun. REUTERS/Toby Melville
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Begitu kata William Shakespeare. Gampang sih buat Mbah Shakespeare bilang begitu, soalnya doi gak lahir di Indonesia. Di Indonesia, nama itu perkara penting dan sakral. Apalagi kalau si yang punya nama punya gelar bertingkat, kaya rumah susun, atau punya gelar yang membuktikan dia keturunan (bukan ke tanjakan apalagi ke belokan) bangsawan. Wajib hukumnya buat dicantumkan.

Selain buat pamer, nama di negeri ini juga kadang-kadang memiliki kode tertentu. Kadang kodenya berupa doa, singkatan peristiwa tertentu, rumus matematika, kode benda atau tumbuhan kesayangan, artis favorit,  dan bahkan kode produksi (apa inih!!).

Tapi itu hanya dilakukan orang-orang zaman dulu, kalau generasi sekarang hobi banget namain anaknya dengan nama yang susah dieja. Mungkin, ini karena mereka gak mau nama anak mereka sama kaya nama yang diberikan oleh kakek nenek ke ibu bapaknya.

Meskipun gak semua kaya gitu, masih ada beberapa kawan saya yang begitu punya anak namanya sangat bagus dan terdengar Indonesia (maksudnya ga kebarat-baratan atau kearab-araban gitu). Mereka memilih nama dari bahasa daerahnya, sansekerta, atau bahkan alam sekitar.

Nah, ngomong-ngomong soal nama ini, kebetulan beberapa pekan lalu seorang kawan yang gabung di kumpulan perkawanan wartawan dan bekas wartawan yang mulai renta ada yang baru dianugerahi seorang putri.

Kawan ini kemudian menamakan putrinya yang baru lahir : Kirana Segara Bening artinya cahaya yang terang dari lautan yang jernih. Nama yang bagus.

Terus, tante-tante dan om-nya di grup itu mulai ribut deh soal nama masing-masing  dan rahasia di balik penamaan mereka.

Retno Ayuningtyas misalnya, dia mengeluh karena nama dari orang tuanya itu artinya : cantik di dalam. Jadi selama hidupnya, penampakan luar orang ini jutek dan judes banget. Kecantikannya bener-bener tersembunyi di dalam ( di dalam limit kartu kreditnya yang luar biasa dan sering dioptimalkan kawan-kawannya, tepatnya).

Ada juga Ayu Primasandi yang bingung apa arti namanya, selain kata Ayu yang yang artinya cantik dan Prima yang bisa diartikan pertama atau ganjil, lalu apa manfaat kata Sandi di namanya ?

Waktu itu gue menebak, mungkin arti keseluruhan namanya adalah : Anak pertama yang cantik hasil kode-kodean bapak dan ibunya. (Kodenya bagaimana ? Bisa ditanya ke produsen terkait).

Soal nama, jelas kawan-kawan kita yang berasal dari Padang selalu punya nama yang nyentrik. Nama yang kalau dibaca terkesan kebarat-baratan, tapi ditulis dengan ejaan lokal. Misal, Michael yang bisa berubah jadi Maikel – dibaca sama, ditulis beda-. Coba ditelusuri kawan-kawan yang berdarah minang, pasti ketemu deh nama-nama kaya begini.

Pernah juga gue memiliki teman sewaktu KKN bernama Derivat. Serius!! Setelah ditelusuri , Bapaknya Derivat ini adalah dosen matematika, sehingga anaknya dinamakan derivat (alias turunan). Untung aja bapaknya dosen matematika, coba bayangin kalo doi dosen bahasa Rusia kasihan yang absenin.

Salah satu kasus nama-nama ajaib generasi kita adalah kita banyak menemukan bahwa nama-nama kawan kita itu ternyata singkatan. Mungkin karena orang tua kita lahir di era Orde Baru yang hobi bikin singkatan-singkatan, jadilah nama anaknya juga singkatan-singkatan tertentu.

Contohnya adalah teman seperjuangan waktu jadi wartawan juga. Namanya Ismar, yang ternyata singkatan dari kamIs Maret. “Jadi itu waktu gue lahir, Mbak,” kata doi. Alhamdulillah doi lahir di hari Kamis, jadi agak cakep namanya. Gak kebayang kalo dia lahir di hari Senin atau Selasa bulan Maret. Sudah pasti gue bakal punya temen bernama “Semar”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada lagi nama suami temen gue yang gak kalah ajaibnya, tapi demi image dia kita agak ubah dikit namanya. Namanya sebenarnya gak aneh, tapi begitu tahu kepanjangannya kalian pasti akan bergumam... “Khan maennn!”. Namanya adalah Diba Papilanda, kepanjangan dari Dibawa Pas Pinal Piala Dunia. Ini untung pas pinal, coba kalo pas perempat pinal...pasti susah namainnya.

Sebenarnya, gue gak punya hak sih buat komenin nama-nama hasil singkatan. Lah, nama gue sendiri aja singkatan. Gustidha , singkatan dari Agustus Idul Adha. Jadi, kata emak gue, pas orang lagi sibuk mau potong hewan qurban, gue lahir. Hampir mirip ama kisah nabi, cuma kayanya kalo gue sih ketukernya ama sapi potong. Makanya badan gue stabil montok dan berbobot selama puluhan tahun.

Masalahnya, nama gue ini rumit untuk ditulis terutama untuk peletakkan huruf “H” nya. Walhasil, nama gue berbeda-beda di akte lahir, kartu keluarga, dan di kartu nama. Kadang jadi Gusthida, Gustidah, dan Gustidha. Bisa begitu ? Bisa lah, kalo nama Pizza aja bisa berubah jadi Fitsa, apalagi nama gue yang bukan syapah syapah.

Meski begitu, ada kalanya gue bersyukur dengan kerumitan penulisan nama gue yang diberikan oleh orang tua. Karena pernah suatu waktu, saat masih jadi wartawan, gue menulis sebuah berita tentang capaian pertambangan mineral dan batubara di kuartal tiga tahun sekian lah. Kebetulan beritanya ini termasuk kategori negatif, karena yang gue tulis adalah penurunan capaian.

Taunya, berita ini membuat sang menteri murka dan memarahi Pak Dirjen kenapa bisa turun begini. Dan, Pak Dirjen pun menelepon saya untuk memarahi saya pastinya. Lalu terjadilah percakapan berikut :

P : Halo! (nada tinggi)

G : Iya , halo Pak. (Jawab saya yang udah tahu ini nomor si dirjen)

P : Ini saya bicara dengan Gusthadi ya ?! 

G : Emmmmm....bukan Pak.

P : Oh okay, maaf ya.

Dan saya pun selamat dari omelan si Bapak Dirjen, hanya karena si Bapak salah eja nama saya. Kan emang bener gue bukan Gusthadi, tapi bener kalo yang nulis berita itu gue :D

Kadang memang nama itu bisa menjadi doa dan berkah. Jadi kawan-kawan, namailah keturunanmu dengan nama yang penuh arti tapi mudah dibaca dan dieja. Jangan menyusahkan para juru ketik di kelurahan, kecamatan, tata usaha, dan petugas bea cukai. Apalagi kalao sampe kamu punya nama seperti ini.

Tulisan ini sudah tayang di Mbakgoes

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Fakultas Geografi UGM Peraih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024

7 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Profil Fakultas Geografi UGM Peraih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024

Fakultas Geografi UGM peringkat 1 di Indonesia versi QS WUR 2024. Berikut profil fakultas ini.


9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

36 hari lalu

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran. Foto: Tebu Ireng
9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

37 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

37 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Inilah Definisi Kebahagiaan Hidup dari Beberapa Ahli dan Filsuf

50 hari lalu

Ilustrasi belajar makna kebahagiaan dalam The Happiness Project/Wall's
Inilah Definisi Kebahagiaan Hidup dari Beberapa Ahli dan Filsuf

Para filsuf ada yang menyebut kebahagiaan tergantung diri sendiri, dibuat oleh diri sendiri, dan belajar untuk tidak rakus terhadap keinginan.


Bagaimana Cara Mengucapkan Nama Timothe Chalamet yang Benar?

3 Februari 2024

Timothee Chalamet menghadiri premiere film Wonka di Jepang pada Senin, 20 November 2023. Foto: Instagram/@wonkamovie
Bagaimana Cara Mengucapkan Nama Timothe Chalamet yang Benar?

Timothe Chalamet sebenarnya tidak peduli bagaimana cara orang lain memanggilnya


Damardjati Supadjar: Bapak Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal, Pendiri Pusat Studi Pancasila UGM

16 Januari 2024

Prof Dr Damardjati Supadjar, guru besar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Komunikasi.unsoed.ac.id
Damardjati Supadjar: Bapak Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal, Pendiri Pusat Studi Pancasila UGM

Eks Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, Damardjati Supadjar dikenal sebagai peletak dasar filsafat Jawa yang berbasis pada kearifan lokal. Ini profilnya


Transjakarta akan Netralisasi Nama 109 Halte, Cari Untung dari Hak Penamaan

22 Desember 2023

Tampak luar Halte Transjakarta Bundaran HI yang sedang dilakukan uji coba, di Jakarta, Minggu, 9 Oktober 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Transjakarta akan Netralisasi Nama 109 Halte, Cari Untung dari Hak Penamaan

Perubahan nama ini merupakan netralisasi halte Transjakarta yang menggunakan unsur nama perusahaan.


Bernalar Berdaya Menjawab Keresahan Gen Z

15 Desember 2023

Sesi foto untuk mengabadikan momen kolaborasi yang penting antara MudaBerdaya, Rumah Filsafat, dan SMAN 44 Jakarta.
Bernalar Berdaya Menjawab Keresahan Gen Z

Tujuan program ini adalah menjawab kekhawatiran Gen Z mengenai identitas diri, cita-cita, dan masa depan.


Pelaku Modus Pinjam Nama untuk Kredit Motor di FIFGroup Dipidana

5 Desember 2023

Gedung Kantor FIFGroup Cabang Tasikmalaya. (Dok FIF)
Pelaku Modus Pinjam Nama untuk Kredit Motor di FIFGroup Dipidana

FIFGroup Cabang Tasikmalaya telah melaporkan salah satu debitur bersama dengan seorang oknum jual beli motor ke Polresta setempat.