Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berlabuh di Tiga Pulau Bersejarah di Kepulauan Seribu

image-gnews
Reruntuhan Bangunan Karantina Haji di Pulau Onrust
Reruntuhan Bangunan Karantina Haji di Pulau Onrust
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Kepulauan Seribu, Jakarta, ada tiga pulau yang direngkuh dalam satu ayunan. Pulau-pulau ini berperan penting dalam sejarah Indonesia. Salah satunya bahkan menjadi tempat keberangkatan umat muslim beribadah ke tanah suci.

Kali ini saya ditemani dua sahabat saya Satria dan Shinta. Satria mengajak saya mengikuti trip yang diadakan salah satu tour and travel. Karena saya waktu itu belum ada jadwal untuk jalan-jalan,  akhirnya saya memutuskan untuk ikut ajakan mereka berdua. Setelah Satria mengurus semua pendaftaran, kami berkumpul di stasiun KRL Tebet tepat pukul 6 pagi.

Sebetulnya saya sangat sulit untuk bangun pagi jika hari libur. Berhubung jadwalnya pagi, mau tidak mau ya harus bangun subuh. 

Dari Stasiun Tebet, kami bergerak ke Stasiun Kota. Meeting point yang ditentukan panitia berada di depan Museum Bank Mandiri di Kota Tua. Sampai sana ternyata sudah banyak yang kumpul.

Sebelum berangkat, panitia menjelaskan tata tertib peserta mengikuti acara. Kami kemudian berjalan selama 15 menit untuk mencari angkutan umum yang sudah disediakan panitia buat membawa kita ke Muara Kamal. Total peserta yang ikut trip ini 25 Orang. Ada yang mahasiswa, anak sekolah, juga keluarga.

Muara Kamal ternyata pelabuhan para nelayan dan juga pasar ikan laut. Bau amis menyengat dan buat yang belum biasa bikin mual perut. 

Sinta pun setelah turun dari angkutan umum langsung muntah. Baru kali ini saya ke tempat penjualan ikan yang baunya sangat menyengat dan banyak penjual yang membuang air bekas cucian ikan di jalan.

Kami pun berbondong-bondong menuju perahu yang sudah disediakan oleh panitia. Tepat pukul 08.30 kapal kayu ini membawa kami mengarungi lautan menuju Pulau Kelor, Pulau Onrust, dan Pulau Cipir. Cuaca pagi ini sangat cerah dan ombak lautan Kepulauan Seribu sangat bersahabat. Selama perjalan saya sangat menikmatin angin yang sepoy sepoy, dan suara ombak yang menghantam perahu kami. Tak terasa di depan kapal sudah ada pulau dan itu tandanya kapal ini akan sampai ke pulau pertama yang saya akan kunjungi. 

Pulau yang pertama dikunjungi ini bernama Pulau Kelor. Menurut pemandu trip, Pulau Kelor dulu dikenal dengan Pulau Kherkof. Di pulau ini terdapat Benteng Martello walaupun tinggal reruntuhan akibat abrasi dan tsunami waktu Krakatau meletus. Pulau ini sangat kecil, karena itu,  penduduk setempat mengibaratkanya pulau ini selebar daun kelor. Jadilah pulau ini di kenal dengan Pulau Kelor. Tidak dipungkiri jika pulau ini dilihat dari atas seperti daun. Di sisi pulau yang agak lebar, di situlah Benteng Martello berdiri dan di sisi lainnya yang agak sempit hanya tanah datar dan pasir putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pulau kedua yang dikunjungi bernama Onrust. Setelah kapal kami bersandar pemandu pun menyediakan makanan untuk kami makan siang terlebih dulu, baru kami berjalan mengelilingi pulau. di sini pemandu kami menjelaskan bahwa pulau ini dulunya merupakan asrama haji. Dulu, orang-orang yang hendak pergi ke Mekah hanya dapat ditempuh dengan jalur laut. Pulau ini menampung calon jemaah haji selama lima hari untuk menyesuaikan kondisi laut untuk keamanan selama perjalanan. Pulau ini dijadikan pusat arkeologi dan mempunyai museum. 

Pulau ketiga yang dikunjungi bernama Cipir. Setelah kapal kami bersandar di Pulau Cipir saya sangat terkejut melihat tugu berbentuk menyerupai penis menopang sebuah  informasi. Entah apa maksudnya pembuatan tugu ini. 

Pulau ini sering disebut Pulau Khayangan kemudian berubah menjadi Pulau Cipir. Pulau ini dulunya merupakan lahan bekas rumah sakit untuk perawatan dan karantina penyakit menular bagi jemaah haji pada waktu itu. Pulau ini merupakan rumah sakit rawat inap, terbukti dengan adanya gedung tua dan reruntuhan gedung.

Nah sobat gimana #MingguNgeong kali ini sangat menarik bukan. Dalam sehari bisa mengunjungi tiga pulau sekaligus belajar sejarah.

Pesan saya, jika sobat keong berkunjung di tempat wisata jangan lupa untuk menjaga kebersihan. Jangan banyak mengharap kepada pemerintah karena kewajiban menjaga, melestarikan dan merawat Indonesia itu kewajiban kita sendiri.

Tulisan ini sudah tayang di Catatanhariankeong

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

5 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,


Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

7 hari lalu

Ilustrasi pembacokan. istimewa
Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

17 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

19 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

31 hari lalu

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau
Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.


DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

31 hari lalu

Sejumlah wisatawan berlibur di Pantai Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 1 Januari 2023. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV (KSOP) Kepulauan Seribu menyatakan jumlah wisatawan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 20.919, atau naik dibandingkan periode tahun 2022 yang hanya sebanyak 5.529 ribu wisatawan di wilayah Kepulauan Seribu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

Heru Budi Hartono mengatakan akan melibatkan pihak swasta dalam membiayai pembangunan lumbung pangan di Kepulauan Seribu.


Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

31 hari lalu

Warga menjemur rumput laut di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu, 18 September 2019. Rumput laut tersebut diijual seharga Rp 7.000 per kilogramnya. TEMPO/Tony Hartawan
Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

Mida Saragih menilai rencana Heru Budi mengembangkan food estate di Kepulauan Seribu mesti ditunda. Fokus ke penanganan polutan dan dampak industri.


Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

35 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi saat ditemui usai agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Jakarta Pusat di Kantor Walikota Jakarta Pusat, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.