Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkenalkan, Keluarga Baru Saya: Main ke Museum

image-gnews
Pengunjung melihat potret mantan pemain Prancis, Eric Cantona, saat pameran program Piala Dunia 2018 di Museum of Academy of Arts di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 20 Juni 2018. Proyek
Pengunjung melihat potret mantan pemain Prancis, Eric Cantona, saat pameran program Piala Dunia 2018 di Museum of Academy of Arts di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 20 Juni 2018. Proyek "Like the Gods..." menyajikan serangkaian potret bintang sepak bola dunia oleh seniman Italia, Fabrizio Birimbelli. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sebenarnya ini postingan yang sungguh sangat terlambat, tapi karena ada yang bilang bahwa lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, maka tulisan ini saya buat sekarang.

 
Sudah kurang lebih setahun ini saya punya keluarga baru yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang berbeda, ada yang PNS, ada yang bekerja di Media juga seperti saya, ada yang dokter, ada yang youtuber, banker, backpacker, dan beberapa profesi lainnya. Mereka ini adalah orang-orang yang secara sukarela bergabung di komunitas yang saya bentuk 'Main ke Museum". 
 
Mereka-mereka ini yang bersama-sama saya selama kurang lebih setahun ini, bahu membahu berupaya memberikan pengalaman kepada adik-adik untuk mengenal sejarah bangsa ini melalui kegiatan Main ke Museum. 
 
Berawal dari sepenggal lirik lagu Menolehnya Pandji "bahwa pelajaran tak harus dalam halaman buku sekolahan, buka wawasan," saya jadi berpikir untuk membuat sesuatu, membuat sebuah gerakan, tapi saat itu saya gak tau harus apa dan bagaimana memulainya, hingga saya mencoba untuk ikut bergabung sebagai relawan di Kelas Inspirasi Sukabumi, awal tahun 2016.
 
Ini adalah kegiatan kerelawanan pertama yang saya ikuti. Perasaannya campur aduk, senang, capek, nagih, semuanya jadi satu. Ketemu teman-teman baru dengan semangat yang sama itu jadi tambahan energi tersendiri buat saya. Selesai KI Sukabumi, saya mendaftar lagi beberapa bulan setelahnya di KI Jakarta 5, di sinilah semua bermula. Di KI Jakarta 5, saya dapat sekolah di Tanah Tinggi. Saya sekelompok dengan orang-orang kece yang akhirnya sebagian diantaranya bergabung di Main ke Museum. 
 
Ketika KI Jakarta 5 berakhir, tercetuslah sebuah ide untuk kembali lagi ke Sekolah. Tapi apa yang akan dilakukan ketika kembali lagi ke sekolah? lalu saya terpikirkan menggabungkan museum dengan anak-anak.
 
Kenapa? pertama saya suka geregetan ngeliat orang kalau datang ke museum cuma untuk foto-foto, demi eksis di sosial media tanpa tahu atau mau tahu tentang cerita yang ada dibalik foto, atau benda-benda yang ada di museum (I used to be one of this kind of people :( ).
 
Okay memang gak semuanya begitu, tapi pemandangan itu yang lebih sering saya dapati ketika main ke museum. Bandingkan dengan orang luar yang ketika yang datang ke museum, mereka bahkan menyewa guide untuk memandu mereka menyusuri setiap ruangan yang ada untuk tahu sejarah apa yang ada di balik benda-beda yang dipajang di museum. 
 
Lalu kenapa anak-anak? karena jauh di lubuk hati saya, sejak dulu saya punya concern terhadap pendidikan terutama untuk anak-anak. Saya percaya, bahwa maju atau mundurnya negara ini tergantung dari bagaimana anak-anak dididik. Dan pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, tapi saya, kamu dan kita semua punya tugas yang sama, memastikan bahwa anak-anak di Indonesia, mendapat pendidikan yang sama dan layak. Berat? iya berat, karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau.
 
Tapi, kalau dilakukan bersama-sama tidak akan berat. Sudah ada banyak gerakan yang fokus terhadap pendidikan, sebut saja Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, Seribu Guru, Koppaja, dan masih banyak lagi. Kalau kalian belum tau mau berbuat apa, mungkin bisa dicoba untuk terlibat menjadi relawan di salah satu komunitas tersebut. Sama seperti saya dulu, yang gak tau harus memulai dari mana.
 
Lucky me, ketemu dengan Kelas Inspirasi, ketemu dengan orang-orang kece. Maka, ketika ide untuk kembali ke sekolah dengan mengajak anak-anak main ke musuem mendapat tanggapan positif, saya segera membuat proposal kegiatan, dan mulai memikirkan bagaimana agar kegiatan ini bisa berjalan tanpa membebani anak-anak, karena memang sekolah yang menjadi target dari komunitas ini nantinya adalah SD marjinal. 
 
Kegiatan pertama kami, berjalan cukup lancar, dengan persiapan yang cukup singkat, hanya sekitar tiga minggu dari sejak saya cetuskan ide ini. Kami kembali lagi ke sekolah, ketemu anak-anak yang punya semangat luar biasa. 
 
 
 
Hingga hari ini, setidaknya sudah 8 sekolah, 10 kegiatan, dan lebih dari 250 anak (Jakarta dan Jogja) telah kami ajak belajar, bermain dan bersenang-senang di Museum. Mimpi kami bisa mengajak lebih banyak anak lagi dan mengunjungi lebih banyak museum yang ada Indonesia. Can I get Amin? :)
 
Terakhir, saya cuma mau bilang bahwa ada banyak persoalan di negeri ini
Pilihannya : hanya mau berdiam diri dan berkeluh kesah atau mau ikut terlibat turun tangan
Saya memilih untuk yang kedua
Kini giliranmu. Ayo pilih perjuanganmu :)
 
Tulisan ini sudah tayang di Theindira
 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

5 jam lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

8 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

12 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

12 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

12 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.


Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

17 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.


8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

23 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

23 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.