TEMPO.CO, Jakarta - Lagi-lagi saya menulis soal motivasi kerja. Saya sadar motivasi suka berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan usia, kayaknya.
- Waktu SMK, motivasi saya bekerja adalah sekadar nyari duit jajan biar gak ngerepotin orang tua.
- Waktu kuliah, motivasi bekerja adalah karena itu sesuatu yang baru, memuaskan rasa penasaran, dan menerapkan ilmu akademik yang saya pelajari di kampus.
- Waktu pertama kali kerja, motivasinya adalah karya saya bisa dilihat dan dinikmati banyak orang. Saya bekerja di software house multi-nasional yang projeknya lumayan keren sih.. di samping itu, saya bekerja demi status sebagai "pekerja" karena gak mau dong dibilang pengangguran.
- Beberapa saat setelah itu, motivasi bekerja saya berubah lagi. Mau kerja di end-user aja, ingin punya banyak teman perempuan (karena kerja di bidang IT langka banget lho temen cewek), ingin bekerja sambil bersenang-senang di akhir pekan, juga tempat yang menyediakan kegiatan keagamaan sehari-harinya di sela-sela jam kerja agar seimbang kehidupan dunia dan akhirat ^^) Alhamdulillah dapat tempat yang sesuai.
Terus terang aja saya takut miskin dan keturunan yang tidak miskin. Dampak dari kemiskinan bisa lebih seram dari apa yang pernah kamu bayangkan.
Kedua dan seterusnya, saya mau menjaga Farhan, amanat yang telah Allah kasih, untuk memberikan kehidupan yang layak serta pendidikan yang layak baginya.