TEMPO.CO, Jakarta -
Hong Kong di musim panas adalah hari-hari yang penuh keringat. Saya menyeka keringat yang mengucur di dahi, dan membiarkan buliran-buliran lain mengalir hingga membuat kaus saya menjadi basah. Temperatur bisa mencapai lebih dari empat puluh derajat Celsius, dan membuat orang yang besar di kawasan pegunungan seperti saya, harus menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut.
Tapi panas, bukan berarti akhir dari segalanya, karena di Hong Kong, musim panas justru adalah saat untuk memulai semuanya. Bagi saya, musim panas adalah musim yang sangat tepat untuk mengunjungi Hong Kong, karena ini musim langit berwarna biru cerah sepanjang hari tanpa hujan. Awan-awan putih beriringan di langit, burung-burung berkicau di kandang, dan matahari yang bersinar lebih lama daripada musim yang lain.
Setahun sebelumnya, 2012, saya mengunjungi Hong Kong di awal tahun pada musim dingin, dan hanya mendapatkan langit kelabu dengan suhu yang membuat badan menggigil. Belum lagi hujan yang mengguyur Disneyland Hong Kong kala itu, membuat saya yang datang salah kostum dengan kaus oblong dan celana pendek terpaksa cemberut karena rugi bandar.
Pengalaman yang membuat kunjungan musim panas di Hong Kong selanjutnya menjadi sangat spesial.
Tak usah kamu hiraukan panas yang menyengat, tetaplah asik, karena itu masih lebih baik daripada hujan yang mengurung kamu seharian di hotel. Toh kamu masih dapat berjalan-jalan dengan baju yang simpel tanpa perlu membawa jaket tebal seperti di musim dingin. Paling kamu hanya perlu menyiapkan sunblock, kacamata hitam, ataupun topi dan payung untuk melindungimu dari panas matahari; air mineral untuk membuatmu tetap terhidrasi sepanjang perjalanan.
Juga persiapkanlah fisik dan stamina yang prima karena banyak sekali aktivitas yang dapat kamu lakukan untuk menjelajahi Hong Kong ketika musim panas.
Aktivitas yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Musim Panas di Hong Kong
Memangnya, apa sajakah aktivitas pilihan yang dapat dilakukan di Hong Kong ketika musim panas? Berikut saya pilihkan beberapa aktivitas yang pernah saya lakukan di Hong Kong.
Bersenang-senang di Taman Air Ocean Park
Saya sempat terkecoh dengan nama Ocean Park yang berarti taman laut. Saya mengasumsikannya sebagai sebuah taman besar yang bisa bermain air sepuasnya. Namun ternyata dugaan saya salah karena Ocean Park bukanlah sekadar taman bermain air biasa.
Saat ini, Ocean Park dikenal sebagai gabungan antara tempat konservasi mamalia laut, oceanorium, kebun binatang, juga taman hiburan rakyat. Saking terkenalnya Ocean Park, tercatat 7,6 juta orang mengunjungi taman ini pada 2014 dan menempatkannya di urutan ke-13 dunia sebagai taman tematik yang paling banyak dikunjungi orang. Tentunya lebih banyak daripada pengunjung Rabbit Town Bandung dan Puri Maerokoco Semarang.
Untuk yang belum tahu, Ocean Park adalah salah satu theme park tertua di Hong Kong, yang dibangun jauh sebelum Disneyland dibuka untuk umum. Tepatnya pada 1977 oleh Gubernur Hong Kong pada saat itu, Sir Murray MacLehose. Ocean Park kemudian berkembang pesat sejak direnovasi pada tahun 2005 dengan biaya mencapai HK$5,5 miliar, jauh lebih kecil daripada anggaran pembangunan Meikarta yang sampai saat ini belum juga dibangun.
Pada musim panas kali ini, Ocean Park juga mempersembahkan sajian kuliner spesial dari Chef Michelin Chan Kwok-keung di Neptune’s Restaurant. Ini melengkapi lebih dari 100 makanan dan minuman lain bertemakan Karibia sebagai bagian dari acara ‘Summer Carnimal’ yang berlangsung di sana.
Menyaksikan Pertunjukan Kembang Api di Disneyland
Salah satu alasan yang membuat saya kembali ke Disneyland Hong Kong pada 2017 silam adalah ingin menyaksikan pertunjukan kembang api spektakuler yang berlangsung setiap malam. Dimulai dari karnaval karakter Disney pada sore hari di sekitar istana, pertunjukan berlanjut dengan pelepasan kembang api ketika siang sudah berganti malam.
Salah satu tips supaya kamu bisa mendapatkan spot strategis untuk menonton kembang api ini adalah datang lebih awal, yaitu sekitar pukul enam sore, atau mengantre pada lokasi khusus dengan spot terbatas yang terletak tepat di depan istana. Kembang api biasanya akan diterbangkan sekitar pukul tujuh malam atau ketika hari sudah mulai gelap.
Walaupun saat ini istana di Disneyland Hong Kong sedang dalam proses renovasi yang menyebabkan pertunjukan kembang api tidak ditampilkan hingga tahun depan, namun masih banyak atraksi yang dapat kamu nikmati di sana.
Bagi first timer, mungkin Disneyland adalah alasan utama mengapa kamu mengunjungi Hong Kong. Bukanlah hal yang salah, terlebih apabila kamu adalah penggemar karya Walt Disney dan bermimpi untuk bermain bersama tokoh-tokoh Disney seperti Donald Duck, Mickey Mouse, Simba, Lilo & Stitch, juga Buzz Lightyear.
Disneyland terdekat dari Indonesia yang dibuka untuk umum mulai tahun 2005 ini, sekarang memiliki tujuh area utama yaitu: Adventureland, Grizzly Gulch, Mystic Point, Toy Story Land, Fantasyland, Tomorrowland dan Main Street U.S.A –dengan rencana penambahan dua area lain, yaitu Frozen Land dan Marvel Land. Menarik rasanya menantikan kehadiran Elsa yang akan berduet dengan Spider-Man, suatu hari nanti.
Pada musim panas kali ini, Disneyland Hong Kong akan menghadirkan Water Play Summer Party yang merupakan water play pertama yang dipersembahkan oleh Pixar –perusahaan film yang dibeli Disney pada 2006 dengan ‘mas kawin’ saham senilai US$7.4 Miliar. Dikabarkan juga beberapa bintang Disney-Pixar akan ikut serta dalam perayaan tersebut seperti Mr. & Mrs. Incredible juga Woody dan Buzz Lightyear.
Berbelanja Barang Diskon di Citygate Outlets
Pada kunjungan terakhir ke Disneyland Hong Kong, saya menyempatkan waktu sejenak untuk cuci mata di Citygate Outlets yang terletak tak jauh dari Disneyland –sama-sama berada di Lantau Island, walaupun sedikit berbeda arah stasiun. Bagi yang belum tahu, Citygate Outlets ini adalah gudangnya barang-barang diskon yang tersebar pada factory outlets di dalamnya, lebih murah daripada pesta diskon marketplace Indonesia yang terkadang bohong-bohongan itu.
Ketika pertama kali dibuka untuk bisnis pada tahun 2000, pusat belanja ini hanya dikenal dengan nama Citygate, baru setelah ada penyesuaian pasar pada Agustus 2006, namanya diubah menjadi Citygate Outlets dan menjadi sebuah komplek komersial dengan tambahan gedung perkantoran dan hotel Novotel Citygate di sana.
Brand terkenal yang terdapat di Citygate Outlets ini bervariasi, mulai dari Adidas, Coach, The North Face, Timberland, Kate Spade, hingga Furla dan Salvatore Ferragamo. Saya sendiri, paling suka datang ke Timberland Outlet guna melihat harga barang-barang favorit yang mahal banget dan kemudian didiskon menjadi mahal aja.
Ya, jika kamu sudah tak kuat dengan suhu musim panas, maka masuk mall dan berbelanja adalah salah satu solusinya.
Membeli Aneka Kebutuhan di Ladies Market
Apabila pusat perbelanjaan modern terasa membosankan, maka kamu dapat melangkahkan kaki ke pasar ‘kaget’ tradisional di jalanan Hong Kong yang mungkin hanya muncul di malam hari seperti misalnya Stanley Market, Temple Street Market, Fa Yuen Street Market, atau Ladies Market. Barang yang dijual di sini juga bervariasi, mulai dari suvenir, kosmetik, sampai elektronik.
Salah satu yang harus diperhatikan di sini adalah kita harus pintar-pintar menawar harga barang yang kita beli. Suatu hari, saya pernah menawar harga terlalu rendah di Ladies Market, lalu si penjual langsung memasang tampang memelas –seakan menjadi orang paling menyedihkan di dunia, kemudian sampai menangis dan mengiba supaya saya menaikkan harga dan membeli barang dagangannya.
Pada awalnya, saya hanya mengetahui Ladies Market sebagai tempat membeli suvenir khas Hong Kong dan beberapa barang keperluan sehari-hari dengan para penjualnya yang pintar berakting, namun ternyata istri menemukan hal lain di kawasan Ladies Market ini. Ya apalagi, kalau bukan toko-toko kosmetik dan skin care yang berjajar di pinggiran jalan dan membuatnya serasa berada di Myeongdong, Korea Selatan.
Selengkapnya baca di Backpackstory