Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Luasnya Papua Dibuktikan dengan Lamanya Perjalanan Naik Pesawat

image-gnews
Peta Kota Mulia, Ibukota Kab. Puncak Jaya, Papua (tanda A). google.com/map
Peta Kota Mulia, Ibukota Kab. Puncak Jaya, Papua (tanda A). google.com/map
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Benar-benar luas Papua. Semula, saya kira hanya perlu waktu sekitar setengah jam untuk terbang dari Sorong ke Jayapura. Ternyata saya harus melayang selama satu setengah jam! Sama saja lamanya dengan penerbangan dari Jakarta ke Padang.

Karena berangkat pagi-pagi sekali, saya masih mengantuk. Semalam saya mengobrol ngalor-ngidul bersama Alimin sampai dini hari. Jadi, beberapa saat setelah pesawat tinggal landas, saya juga tinggal landas ke alam mimpi.

Perjalanan dari Sorong ke Jayapura/Fuji Adriza

Bangun-bangun, ketika melihat ke bawah, saya geleng-geleng sendiri mendapati bahwa Tanah Papua masih sangat hijau. Sepagi itu, beberapa sudut masih diselimuti halimun. Pohon-pohon menjulang tinggi di hutan belantara, menutupi segala sesuatu yang ada di bawahnya. Sungai lebar yang airnya berwarna coklat meliuk-liuk membelah pulau besar di ujung timur Indonesia itu.

Pemandangan itu begitu melenakan sehingga saya kembali tertidur. Begitu sadar lagi, mata saya mendapati perkebunan sawit super luas di bawah sana. Dari atas, susunan pohon sawit yang rapi itu membentuk tekstur seperti keset.

Menjelang mendarat, pesawat itu melaju di atas danau. Danau Sentani. Danau kebanggaan Jayapura itu dikelilingi oleh padang rumput hijau. Rapi sekali. Saya akan percaya saja kalau ada yang bilang bahwa padang rumput itu rutin dipangkas setiap hari. Pulau-pulau kecil bertebaran di tengah danau, dikelilingi oleh rumah-rumah panggung tempat perahu-perahu—Jonson—tertambat.

Di atas Danau Sentani/Fuji Adriza

Pesawat itu meliuk-liuk di udara, berputar-putar menunggu giliran untuk turun ke landasan. Dalam satu kesempatan, saya melihat sebentuk jembatan berwarna merah: Holtekamp! Tak berapa lama, pesawat itu mendarat mulus di Bandara Sentani.

Syukron, Mas Widhi, dan saya hanya transit di Jayapura. Setelah menitipkan peralatan menyelam pada Wawan, adik Syukron, kami langsung kembali ke pintu keberangkatan untuk melanjutkan perjalanan ke Wamena.

Naik pesawat ATR ke Wamena

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena belum sarapan, kami dibekali Wawan nasi padang, yang kami lahap dengan tergesa-gesa di ruang tunggu. Nasi saya masih tersisa setengah ketika corong memberi pengumuman bahwa para penumpang tujuan Wamena dipersilakan untuk boarding.

Pegunungan Cycloop tampak dari Bandara Sentani/Fuji Adriza

Saya antusias sekali pagi itu karena akan merasakan pengalaman baru, yakni menumpang pesawat ATR 72. Pesawat ATR 72 yang berbaling-baling itu jauh lebih kecil ketimbang Boeing 737, dan lebih rendah. Uniknya lagi, penumpang masuk dari pintu belakang.

Hanya seorang pramugari lumayan senior yang menyambut. Wajahnya murung seakan-akan sedang berpikir panjang untuk mengakhiri karirnya di dunia kedirgantaraan. Dari belakang, saya bergerak ke depan mencari tempat duduk nomor 2F yang berada di samping jendela. Kami memang sengaja online check-in tadi malam agar bisa duduk di bangku samping jendela.

Namun, begitu tiba di deretan bangku nomor 2 ternyata sudah ada seorang perempuan paruh baya yang duduk di 2F. Ketika saya bilang bahwa itu semestinya bangku saya, ia hanya merespon dengan, “’Kan sama saja.” Maksudnya, duduk di mana pun ‘kan sama saja. Malas berdebat, saya relakan saja kursi strategis itu.

Di kabin pesawat ATR 72/Fuji Adriza
 

Karena duduk di bangku yang membosankan, empat puluh menit perjalanan ke Wamena saya habiskan dengan tidur. Menjelang mendarat, saya baru bangun. Saya sempat deg-degan menjelang mendarat. Soalnya, tidak seperti Boeing 737 yang turun ke landasan dengan yakin, ATR 72 masih sempat goyang-goyang sebelum melakukan menyentuh tarmak.

Pesawat ATR 72 itu parkir miring sekenanya di Bandara Wamena. Begitu turun, hawa dingin langsung menyelimut. Padahal masih tengah hari. Kalau bisa bersuara, Pegunungan Tengah Papua yang berlapis-lapis itu pasti sedang cekikan melihat saya yang mengigil kedinginan, sambil bilang, “Su pasti dingin. Ini Wamena!”

Tulisan ini sudah tayang di TelusuRI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


H-1 Penetapan Hasil Pemilu 2024, KPU Papua dan Papua Pegunungan Belum Tiba di Jakarta

20 menit lalu

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (kanan) menyapa anggota Bawaslu saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 11 Maret 2024. KPU memulai rapat rekapitulasi nasional untuk 38 provinsi. TEMPO/Subekti.
H-1 Penetapan Hasil Pemilu 2024, KPU Papua dan Papua Pegunungan Belum Tiba di Jakarta

KPU Papua dan Papua Pegunungan belum tiba di Jakarta menjelang penetapan hasil pemilu, besok.


8 Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Lebaran

1 jam lalu

Mekanik Toyota melakukan pengecekan kondisi pelumas mesin. (Foto: Auto200)
8 Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa Sebelum Mudik Lebaran

Beberapa komponen mobil harus diperiksa sebelum mudik lebaran untuk menghindari kerusakan saat perjalanan.


Pesawat Menuju Bali Mendadak Kembali ke Melbourne setelah Seorang Penumpang Mengamuk

4 jam lalu

Ilustrasi pesawat Jetstar. jetstar.com
Pesawat Menuju Bali Mendadak Kembali ke Melbourne setelah Seorang Penumpang Mengamuk

Penumpang yang mengamuk itu menggedor pintu kokpit pesawat dan mengatakan bahwa teleponnya telah dicuri.


Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

5 jam lalu

Aneka menu sajian berbuka puasa khas daerah Wali Songo di The Southern Hotel Surabaya. Foto: dok The Southern Hotel Surabaya
Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.


Kemenhub Atur Penundaan Perjalanan dan Buffer Zone di Pelabuhan Penyeberangan

22 jam lalu

Sejumlah truk yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera memadati area Dermaga IV, Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu 20 April 2022. Mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 40 Tahun 2022, PT ASDP Merak akan membatasi kendaraan pengangkut barang selama puncak arus mudik (28/4 - 1/5) dan puncak arus balik Lebaran (7 - 9/5). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Kemenhub Atur Penundaan Perjalanan dan Buffer Zone di Pelabuhan Penyeberangan

Kemenhub atur penundaan perjalanan atau delaying system dan buffer zone di beberapa pelabuhan penyebarangan.


Takut Naik Pesawat karena Turbulensi? Ini Tempat Duduk yang Harus Dihindari

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp
Takut Naik Pesawat karena Turbulensi? Ini Tempat Duduk yang Harus Dihindari

Turbulensi pesawat sama saja dengan melewati jalan berlubang, tapi rasanya bisa menakutkan karena berada ribuan kaki di udara.


Tiga Pesawat Jemaah Umrah Mendarat di Kualanamu, Hanya Lion Air JT-106 yang Viral

1 hari lalu

Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-106 mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (11/3/2024).  (ANTARA/ HO-Istimewa)
Tiga Pesawat Jemaah Umrah Mendarat di Kualanamu, Hanya Lion Air JT-106 yang Viral

Sebetulnya ada tiga pesawat yang mengalihkan pendaratan di Kualanamu termasuk Lion Air JT-106 pada 11 Maret 2024 lalu.


Ada Tanda Segitiga di Kabin Pesawat, Apa Artinya?

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Ada Tanda Segitiga di Kabin Pesawat, Apa Artinya?

Tanda segitiga itu berguna bagi pramugari saat musim dingin. Bagi penumpang itu jadi tanda posisi terbaik untuk melihat keluar pesawat.


Alasan Mengapa Sabuk Pengaman Sebaiknya Selalu Dipakai Selama di Pesawat

1 hari lalu

Peringatan agar penumpang selalu memakai sabuk pengaman di pesawat (Unsplash/Cathal Mac an Bheatha)
Alasan Mengapa Sabuk Pengaman Sebaiknya Selalu Dipakai Selama di Pesawat

Pesawat Latam Airlines yang terjun bebas awal pekan ini menyebabkan banyak penumpang cedera, sebagian karena tidak mengenakan sabuk pengaman.


5 Perbedaan Business Class dan First Class di Pesawat

2 hari lalu

Suasana kabin Kelas Bisnis Boeing 737-8 baru saat media preview Singapore Airlines di Bandara Changi di Singapura, 16 November 2021. REUTERS/Caroline Chia
5 Perbedaan Business Class dan First Class di Pesawat

Ada beberapa perbedaan pada business class dan first class di pesawat yang bisa Anda coba. Mulai dari kenyamanan, makanan dan minuman, hingga harga.