TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian ke Korea Selatan bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan terutama bagi para pecinta budaya K-Pop. Tapi memang membutuhkan dana yang tak sedikit. Untuk itu, saya ingin membagi pengalaman traveling hemat tapi tetap nikmat yang saya lakukan saat melancong di Korea Selatan.
Transportasi Lokal
Saya tiba di Korea di bandara Gimhae, dekat kota Busan. Dari bandara ke kota bisa naik airport bus seharga 7000 won (sekitar Rp 77.000). Enaknya naik bus adalah bisa melihat pemandangan, terutama garis pantainya yang indah. Tapi saat hendak pulang dari Busan ke bandara Gimhae saya baru menemukan kalau ternyata bisa naik subway dengan ongkos cuma 2800 won! Jauh lebih murah kan? Cuma memang harus ganti dari subway ke sky train di salah satu stasiun, jadi perlu jalan kaki sedikit, hitung-hitung biar tetep langsing.
Paling menyenangkan keliling Seoul dan Busan naik angkutan umumnya yang nyaman, tertib, bersih dan terprogram. Naik subway dan bis kota adalah pilihan paling seru, karena selain (jauh lebih) murah (dari pada naik taksi), juga bisa melihat pemandangan dan mengamati penumpang lain yang dandanannya seru.
Di Seoul sekali naik subway ongkosnya 1.050 won, dan lebih praktis kalau membeli kartu transportasi semacam Seoul citypass. Beberapa guest house meminjamkan kartu ini, gratis, asal kita request. Kartu ini bisa diisi di mesin tiket di stasiun. Jangan kuatir kalau udah mau pulang masih ada sisa duit di dalam kartu, nggak akan mubazir. Kita bisa ke supermarket terus habiskan credit yang masih tersisa buat jajan snack atau minuman.
Di Busan sekali naik subway atau bis ongkosnya 1300 won dan sayangnya saya nggak nemu kartu transportasi bagi turis. Di kedua kota itu peta subwaynya sangat jelas, bisa dikuasai dalam waktu 1-2 jam saja. Nggak seperti Tokyo yang cukup rumit. Satu hal yang perlu diingat adalah perhatikan nama stasiunnya sedetil mungkin. Di Seoul, saya pernah salah masuk pintu subway ke arah Jangsan padahal seharusnya ke Yangsan. Cuma beda 1 huruf tapi arahnya berlawanan. Akibatnya saya mesti naik tangga, keluar dan masuk di gate seberangnya, tentu harus membayar trip baru Alamaaaak…
Dari Seoul ke Busan dan sebaliknya bisa naik kereta atau bis. Kereta KTX tiketnya 53.000 won sekali jalan, lama perjalanan 3.5 jam. Keretanya bagus dan nyaman tapi masih lebih bagus Shinkansen sih. Kalau mau hemat, pilih naik bus express cuma 34.200 won saja, lama perjalanan 4,5 jam. Busnya bagus, seatnya empuk dan lega. Ada juga bus reguler 23.000 won, lebih murah tapi berhenti di lebih banyak tempat sepanjang jalan.
Naik bis tidak disarankan kalau:
- Lagi buru-buru (mending naik kereta).
- Beser. Di bis tidak ada toilet. Tapi bis berhenti 1x di rest area, bisa ke toilet, makan atau jajan-jajan lucu.
Baik kereta maupun bis antar kota terkoneksi dengan jaringan subway dalam kota. Jadi sangat praktis untuk langsung menuju penginapan.
24Guesthouse di Busan
Penginapan ini nyaman banget! Lokasinya strategis, hanya 5 menit jalan kaki dari Haeundae Beach yang terkenal itu. Di sekitar penginapan juga banyak cafe dan tempat makan. Saya memilih 4 bed room dorm seharga 20.000 won permalam plus pajak. Untungnya selama 3 malam di sana, bed yang lain kosong, jadi kamar milik saya sendiri, plus kamar mandi dalam dengan shower air panas, plus disediakan shampo dan sabun mandi cair. Di sini tamu nggak harus memasang sprei sendiri
Resepsionisnya imut, lucu dan baik banget, dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Guesthouse ini sangat bersih, kita dapat locker sepatu di pintu masuk dan locker barang di dalam kamar. Wifinya juga kenceng. The best part adalah….. tersedia TV flat screen dalam kamar. Dan hair dryer. Serius ada hair dryer di kamar!!! Dari sekian puluh hostel yang saya inapi di berbagai negara, baru kali ini ada hair dryer deh! Oh, plus dapet sarapan orange juice, toast, jam and egg yang bisa kita masak sendiri di dapurnya. Lumayan!
SP@Itaewon Guesthouse di Seoul
Penginapan ini biasa banget, standar backpacker hostel gitu deh. Satu-satunya alasan memilih ini adalah harganya yang murah, cuma 15.000 won plus pajak permalam. Saya ambil 4 bedroom dorm, dan sekamar dengan pelancong Korea dari sebuah kota kecil yang saya lupa namanya, serta pria dari Beijing yang pergi ke Seoul membeli sekoper aneka kosmetik untuk dia jual lagi di Beijing. Katanya kosmetik dari Korea laku keras di sana. Dia untung besar dari jualan masker, BB cream, CC cream dan snail cream (ya, krim siput!) yang dia beli dari duty free shop dalam jumlah lusinan. Beneran deh, dua koper besarnya penuh kosmetik semua!
Kembali soal penginapan, SP@Itaewon guesthouse ini lokasinya strategis di area Itaewon yang penuh restoran, pub dan penginapan lain. Area ini memang touristy dan kalau malam Sabtu atau Minggu berisik, banyak orang party sampai pagi. Kalau kamu suka keramaian, cocok menginap di sini. Tapi kalau cari tempat tenang, jangan menginap di sini. Selain wifi yang kenceng, tidak ada kelebihan lain di penginapan ini. Di sini tamu harus memasang sprei sendiri.
Kamar mandi dan toiletnya cuma 3 buah, jadi kalau peak season pasti antre. Ada dapur, ruang makan dan lounge, tapi ini nggak terlalu penting sih, nggak dapet sarapan juga. Nggak ada locker, apa lagi TV dan hair dryer. Petugas resepsionisnya pria-pria kekar dari Serbia, dan mereka suka banget dengerin Serbian music. Meskipun tinggi gede dan tampangnya lumayan sangar, mereka ramah-ramah kok…
Nah, itu dia tips traveling hemat saya di Korea Selatan dalam soal penginapan dan transportasi selama melancong ke Seoul dan Busan. Jadi kapan Anda mau ke Korea?
Tulisan ini sudah tayang di Lifetimejourney.me