Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pro Kontra Merayakan Hari Valentine

Seorang sukarelawan membantu Chen Suzhen, 82 tahun, dan suaminya, Chen Guozhi, 85 tahun, saat akan melakukan pemotretan untuk membuat ulang foto pernikahan bagi pasangan yang telah menikah lebih dari 50 tahun di Tianjin, Cina, 16 Agustus 2018. Acara ini diselenggarakan sebelum Festival Qixi atau juga dikenal sebagai hari Valentine orang Tionghoa. REUTERS/Tingshu Wang
Seorang sukarelawan membantu Chen Suzhen, 82 tahun, dan suaminya, Chen Guozhi, 85 tahun, saat akan melakukan pemotretan untuk membuat ulang foto pernikahan bagi pasangan yang telah menikah lebih dari 50 tahun di Tianjin, Cina, 16 Agustus 2018. Acara ini diselenggarakan sebelum Festival Qixi atau juga dikenal sebagai hari Valentine orang Tionghoa. REUTERS/Tingshu Wang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Punya pengalaman saat Hari Valentine? Saya akan membagi kisah saya, tujuh tahun lalu bertepatan saat seluruh dunia merayakan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang. Gak semua melulu soal bagaimana meluapkan perasaan sayang kepada pasangan kita, tapi juga kepada teman dan orang-orang di sekitar saya. Dan terpenting, bagaimana kita bersikap toleransi. Ya kan.

Pagi buta di Selasa, 14 Februari 2012, saya bangun lebih pagi karena ada hal yang sangat penting. Apa? Apel pagi asrama! Saya mahasiswa IPB tingkat 1 yang artinya masih wajib asrama selama 2 semester awal. Apel pagi emang gak penting-penting amat menurut saya, tapi saya harus ikut apel ini karena sudah sering bolos apel pagi. Dan terancam dapet Surat Peringatan Hehe.. (jangan dicontoh)

Oke saya emang sering bolos, dan oke apel itu diabsen untuk penilaian IP asrama. Dan (lagi) kabarnya asrama masuk SKS.

Tapi saya gak setuju dengan itu, asrama masuk SKS tapi penilaiannya belum jelas apa. Kalau cuma dari absen aja, akan ada kecurangan seperti titip absen. Ada banyak hal yang lebih penting dari sekedar absensi/atendensi acara asrama. Yaitu proses, saat-saat kita beradaptasi, bersosialisasi dengan teman asrama, tenggang rasa, toleransi, saling bantu, peka dan lain-lain. Contoh: angkatin jemuran teman yang kehujanan waktu ditinggal kuliah ; belajar bareng ; rawat teman yang sakit ; dan banyak lah. Hal-hal tadi lebih penting dari sekedar baris di lapangan pagi-pagi cuma buat dengerin pengumuman yang biasa-biasa aja atau pembina apel yang gitu deh, menyanyikan lagu mars asrama dengan fals, berebut isi absen.

***

Pagi itu saya gak ingat, sama sekali gak ingat kalau hari itu adalah tanggal 14 Februari 2012, gak ingat kalau hari itu Hari Valentine. Soalnya saya suka ketukar antara tanggal 12 atau 14 atau 16 Februari, ah ga peduli)

Loh, anehnya pagi itu saya  malah jadi sadar kalau itu adalah Hari Valentine gara-gara isi amanat dari si pembina apel. Di depan peserta apel dia mengimbau agar kita menjauhi perayaan Valentine. Oke, sebagai muslim gue anggap benar, tapi apa semua peserta apel itu muslim? Sesuaikah tempat, objek, dan waktunya? Opini anda?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

***

Saya salut dengan Hari Menutup Aurat Internasional yang saat itu digelar di Hari Valentine. Saya melihat ini sebagai upaya untuk memotivasi umat muslim menjadi muslim yang benar-benar muslim. (yah begitulah, saya bukan ahli agama).

Inget kasus “Miyabi ke Indonesia”? ada ormas yang menolak dengan keras kedatangannya, dan pasti kejadian itu diekspose media. Nah, semakin ditentang semakin diekspose oleh media, dan tentu semakin banyak yang tahu (atau yang gak tahu jadi mencari tahu) tentang si Miyabi. Yah itu, semakin dibakar semakin besar, semakin besar semakin tersebar, semakin tersebar semakin banyak yang terbakar.

Begitu juga dengan Valentine, kalau memang haram yah tinggalkan. Tapi hargai juga yang merasa Hari Valentine tidak haram dan merasa harus merayakan. Toh merayakan sebagai pengingat kasih sayang kepada pasangan atau teman, demi menghindari permusuhan. Dan, harus diingat pula, ada juga lho yang bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari peringatan Hari Valentine. Penjual cokelat, bunga, itu juga mengharap rezeki di Hari Valentine. 

Intinya sih, silakan yang beranggapan Hari Valentine haram, tinggalkan. Tapi hormati juga yang merasa perlu merayakan Hari Valentine. 

Tulisan ini sudah tayang di Fadhlisofyan

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Muasal White Day di Jepang, Apa Itu Tradisi Hari Valentine Babak 2?

15 Maret 2023

Muasal White Day di Jepang, Apa Itu Tradisi Hari Valentine Babak 2?

Hari Valentine ke-2 di Jepang yang dikenal sebagai White Day terjadi tepat satu bulan setelah Hari Valentine, yaitu tanggal 14 Maret.


Sejarah White Day, Tradisi Balasan Hadiah Hari Valentine dari Jepang

14 Maret 2023

Ilustrasi marshmallow (Pixabay)
Sejarah White Day, Tradisi Balasan Hadiah Hari Valentine dari Jepang

White Day baru ada sekitar 40 tahun di Jepang. Namun, tradisi ini telah menyebar ke negara-negara Asia Timur lainnya seperti Cina dan Korea Selatan.


Arab Saudi Kini Promosikan Yoga di Universitas, Sebelumnya Izinkan Perayaan Valentine

5 Maret 2023

Ilustrasi posisi keseimbangan tubuh atau yoga. Shutterstock
Arab Saudi Kini Promosikan Yoga di Universitas, Sebelumnya Izinkan Perayaan Valentine

Arab Saudi mempromosikan yoga di universitas-universitas.


Daftar Lagu dan Artis yang Paling Sering Didengarkan saat Hari Valentine di Spotify

16 Februari 2023

Ilustrasi pasangan merayakan Hari Valentine. Unsplash.com/JESHOOTS.COM
Daftar Lagu dan Artis yang Paling Sering Didengarkan saat Hari Valentine di Spotify

Masyarakat Indonesia terus mendengarkan lagu-lagu bernuansa soft-pop dan pop-ballad selama Hari Valentine.


Hari Valentine Jennifer Lopez dan Ben Affleck Buat Tato Komitmen

16 Februari 2023

Jennifer Lopez dan Ben Affleck. Instagram.com/@jlo
Hari Valentine Jennifer Lopez dan Ben Affleck Buat Tato Komitmen

Seperti apa tato komitmen Jennifer Lopez dan Ben Affleck?


Cerita Berdirinya YouTube pada Hari Valentine 2005, Video Pertama Soal Kebun Binatang

15 Februari 2023

Ilustrasi Youtube (Reuters)
Cerita Berdirinya YouTube pada Hari Valentine 2005, Video Pertama Soal Kebun Binatang

Saat ini, YouTube menjadi platform berbagi video yang paling banyak dikunjungi. Awalnya situs online kencan, begini tiga anak muda itu kembangkan.


Taliban Larang Hari Valentine Dirayakan di Afghanistan: Budaya Kafir, Tidak Islami

15 Februari 2023

Wanita berbelanja di toko bunga yang menjual produk untuk Hari Valentine di Riyadh, Arab Saudi 13 Februari 2021.  Reuters
Taliban Larang Hari Valentine Dirayakan di Afghanistan: Budaya Kafir, Tidak Islami

Perayaan Hari Valentine dilarang di Afghanistan. Taliban menyebut bukan bukan Islam.


Indra Bekti Tampil Perdana Jadi MC Konser Blue Sesudah Sakit

15 Februari 2023

Pembawa Acara Indra Bekti (topi kuning) dan Nathan beraksi dalam konser Blue 14 Februari 2023/Tempo-MItra Tarigan
Indra Bekti Tampil Perdana Jadi MC Konser Blue Sesudah Sakit

Pembawa acara Indra Bekti tampil perdana setelah menjalani perawatan kesehatan beberapa waktu terakhir.


Satpol PP Tangsel Gerebek 12 Pasangan Open BO Menjelang Hari Valentine

15 Februari 2023

Ilustrasi razia di wisma/hotel. ANTARA/Rony Muharrman
Satpol PP Tangsel Gerebek 12 Pasangan Open BO Menjelang Hari Valentine

Sekretaris Dinas Satpol PP Kota Tangsel Sapta Mulyana mengatakan razia itu dilakukan rutin untuk memberantas penyakit masyarakat.


Daftar Serial, Variety Show, dan Film Netflix yang Cocok untuk Hari Valentine

14 Februari 2023

Your Place or Mine. Dok. Netflix
Daftar Serial, Variety Show, dan Film Netflix yang Cocok untuk Hari Valentine

Rekomendasi tayangan Netflix untuk Hari Valentine, mulai dari kisah cinta masa muda, mendebarkan, hingga akhir yang tak selalu bahagia.