Benarkah Piala Dunia 2018 Terburuk?

Jumat, 13 Juli 2018 03:38 WIB

Ekspresi penyerang Inggris, Harry Kane, setelah dikalahkan Kroasia dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, 12 Juli 2018. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang teman mengatakan bahwa ini adalah Piala Dunia terburuk sepanjang yang ia tonton. Itu artinya, ini adalah ajang Piala Dunia terburuk sepanjang dua dasawarsa atau 20 tahun terakhir. Argumennya cukup kuat. Dari lima negara terkuat dalam ranking FIFA, hanya satu (Belgia) yang lolos ke semifinal. Jika diteruskan sampai 10 besar, hanya ada tambahan Prancis di semifinal. Itu baru dari sisi negara. Dari sisi pemain, semi final Piala Dunia 2018 ini hanya diikuti oleh satu dari 10 pemain terbaik (Eden Hazard).

“Piala Dunia 2018 macam apa ini yang hanya diikuti oleh negara kelas dua dan pemain-pemain yang kurang mencorong,” kata dia beralasan. Menurutnya, ini adalah Piala Dunia KW. Kualitasnya perlu diragukan. “Apa lagi yang perlu ditonton dari pemain-pemain yang tidak berada di papan atas itu?”

Saya, tentu saja, membantah hal itu. Pertama, saya sejak dulu menyukai kejutan dan karenanya yang mencintai tim-tim underdog. Bukan sok anti-mainstream, tapi mengunggulkan tim-tim kuat itu kurang seru, tidak sering deg-degan dan sport jantung. Kalau kalah ngenes, kalau menang ya sudah sewajarnya. Kejutan dari tim kelas dua itu seperti petasan yang bikin kaget dan riang.

Ada juga alasan lain. Saya menginginkan ada sesuatu yang baru. Menambah bintang di dada pemain Brasil itu tidak mengubah tatanan dan percaturan dunia sepakbola. Ya, status quo. Sebagai seorang Leo yang revolusioner, saya kurang menyukai status quo.

Lalu bagaimana dengan alasan teman saya yang masuk akal itu?

Advertising
Advertising

Kalau kita membaca statistik seperti dia membacanya, memang apa yang dia sampaikan masuk akal. Tapi, turnamen bola seperti Piala Dunia kan bukan rapor sekolah hasil akumulasi dari tugas-tugas harian dan mingguan sepanjang tahun. Turnamen adalah sebuah kompetisi dalam waktu tertentu. Siapa yang bisa memanfaatkan waktu singkat itu, dia yang akan berhasil.

Piala Dunia itu mirip dengan ujian nasional untuk anak-anak SD-SMA. Ujian sesaat yang tidak bisa dipakai untuk mengukur prestasi dan performa secara general. Tidak adil, tentu saja (karena itu saya menentang UN sebagai standar kelulusan sekolah). Karena ada banyak faktor yang berpengaruh hingga hasil yang didapat bisa saja berbeda. Misalnya, pelatih. Nasib sial yang dialami oleh Argentina, tentu saja tidak akan terjadi jika mereka memiliki pelatih yang kepala botaknya punya lebih banyak ide dibanding sekadar mencak-mencak di pinggir lapangan.

Untungnya, hidup tidak seperti Piala Dunia. Keberhasilan kita tidak ditentukan oleh sebuah kompetisi sesaat, tapi dari sebuah perjuangan terus menerus sepanjang waktu. Beda dengan sepakbola, kita tidak dinilai dari gol yang tercipta, tapi dari usaha yang kita lakukan.

Artikel sudah tayang di Almuslim.co

Berita terkait

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

15 jam lalu

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

Berikut track record pertandingan timnas Indonesia vs Irak. Malam ini akan berhadapan untuk meraih posisi 3 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

3 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

15 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

16 hari lalu

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu

Baca Selengkapnya

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

35 hari lalu

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

57 hari lalu

Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

2 Maret 2024

Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Arab Saudi meluncurkan kampanyenya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 pada hari Jumat, 1 Maret 2024. Sudah punya slogan baru.

Baca Selengkapnya

Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

20 Februari 2024

Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

Andreas Brehme mencetak gol kemenangan lewat tendangan penalti saat timnas Jerman mengalahkan Argentina di final Piala Dunia 1990.

Baca Selengkapnya

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

20 Februari 2024

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, tutup usia pada Selasa dinihari, 20 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

5 Februari 2024

FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

Pertandingan final Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Stadion MetLife di New York, New Jersey, demikian diumumkan FIFA.

Baca Selengkapnya