Belajar Kesadaran Diri dari Ibnu Sina

Rabu, 18 Juli 2018 03:43 WIB

Ilustrasi wanita sedang bermeditasi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - IbnU Sina atau Avicenna (980-1037 M) selama ini lebih dikenal sebagai ahli kedokteran. Namanya diabadikan di banyak rumah sakit atau klinik. Tak heran, karena dua bukunya, Kitab Asy-Syifa (The Book of Healing) dan Al-Qanun fi Ath-Thibb (The Canon of Medicine) menjadi referensi ilmu kedokteran selama berabad-abad, baik di Timur maupun di Barat.

Namun, sejatinya, Ibnu Sina tidak hanya ahli kedokteran. Dia juga seorang filsuf, ahli matematika, ketuhanan dan juga sufisme. Bahkan jumlah buku yang ditulisnya (dan selamat hingga saat ini) lebih banyak bicara soal filsafat (150 buah) dibanding soal kedokteran (40 judul).

Sejumlah pendapatnya dalam teologi dibantah oleh banyak ahli ilmu Kalam seperti Al-Ghazali atau ulama ahlus-sunnah. Ia dianggap terlalu berfilsafat saat berbicara soal Tuhan. Meski pendapatnya di teologi amat menarik, penjelasan soal itu amat rumit dan perlu ruang yang lebih luas.

Sebaiknya kita bicara hal yang lain, karena ada banyak hal menarik dari 450 buku yang pernah ditulisnya selama 57 masa hidupnya (sayangnya hanya 240 buku yang tersisa hingga saat ini). Salah satunya adalah teori Floating Man(Insan Mu’allaq) yang dia tulis saat dipenjara di kastil Fardajan dekat Hamadhan, Iran (Ibnu Sina beberapa kali dipenjara oleh penguasa karena urusan politik).

Floating Man adalah sebuah eksperimen pikiran untuk membuktikan bahwa jiwa itu berbeda dengan tubuh fisik. Saat itu banyak orang yang menganggap jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Ibnu Sina menganggap keduanya adalah wujud yang berbeda. Banyak orang menganggapnya sama karena terjebak pada stimulus yang mempengaruhi raga. Apa yang kita sentuh, apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan, apa yang kita tapak, mempengaruhi raga dan kemudian jiwa kita.

Advertising
Advertising

Ibnu Sina kemudian membuat eksperimen, seandaihnya raga ini tidak bersentuhan dengan stimulus dari luar, melayang di udara dan tak bersentuhan dengan apapun, maka saat itu manusia akan bisa merasakan benar-benar keberadaan jiwanya (nafs).

Eksperimen ini kemudian dipakai sebagai alat untuk masuk ke dalam self-awareness. Kesadaran akan diri ini adalah bagaimana seorang secara sadar mengetahui dan memahami karakternya, perasaannya, motivasi yang menggerakkan dirinya, dan keinginan-keinginan yang menguasai diri kita.

Dengan demikian, kita bisa berada di luar diri dan melihat diri kita secara obyektif. Dalam mistisisme (sufi), pemahaman akan diri ini dilakukan melalui sejumlah praktik latihan (riyadhah). Tanpa itu, diyakini, jiwa akan amat terpengaruh pada interaksi fisik dengan hal-hal eksternal.

Tulisan sudah tayang di Almuslim

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya