Rame Susu Kental Manis, Berapa Kalorinya?

Selasa, 24 Juli 2018 02:00 WIB

Kepala BPOM Penny K. Lukito (tengah) saat memberikan keterangan mengenai polemik susu kental manis (SKM) di gedung BPOM, Jakarta, 9 Juli 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM sudah menyatakan Susu Kental Manis hanya pelengkap sajian dan bukan pelengkap asupan gizi untuk anak. Apa yang sebaiknya dilakukan?

Pada anak usia di atas 1 tahun, konsumsi jenis makanan seharusnya sudah sama seperti pada orang dewasa. Oleh sebab itu, pemberian susu pada anak usia di atas 1 tahun, baik ASI ataupun susu lainnya bukan lagi sebagai menu utama. Dengan demikian, susu hanya boleh diberikan maksimal 30 persen dari total kebutuhan kalori, dan 70 persen sisanya seharusnya berupa makanan padat. Selain itu, susu untuk makanan anak balita adalah sebagai sumber kalsium dan sumber protein, dengan asam amino esensial yang lengkap.

Kebutuhan kalsium anak usia 1 – 3 tahun adalah 700 mg, usia 4 – 8 tahun 1.000 mg, dan usia 9 – 18 tahun 1.300 mg. Untuk itu, panduan pola konsumsi untuk susu, produk susu maupun minuman dari kedelai adalah anak usia 2 – 3 tahun 2 gelas (480 ml) per hari, usia 4 – 8 tahun 2½ gelas (600 ml), dan usia 9-18 tahun 3 gelas (720 ml) per hari.

Susu kental manis dibuat melalui proses evaporasi atau penguapan dan umumnya memiliki kandungan protein yang rendah. Selain diuapkan, susu kental manis juga diberikan gula tambahan (added sugar). Hal ini menyebabkan SKM memiliki kadar protein rendah dan kadar gula yang tinggi. Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015, adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori.

Advertising
Advertising

Salah satu jenis susu kental manis yang dijual secara komersil menuliskan dalam satu takar porsi (4 sendok makan) memasok 130 kkal, dengan komposisi gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram. Jika dikonversikan dalam kalori, 19 gram gula sama dengan 76 kkal. Kandungan gula dalam 1 porsi susu kental manis tersebut lebih dari 50 persen total kalorinya, jauh melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO. Dengan demikian, sebaiknya SKM tidak dikonsumsi oleh balita.

Lebih baik pilihkanlah anak pada produk susu bebas lemak (skim) atau rendah lemak (1 persen), yang disesuaikan juga dengan aktivitas fisik anak. Bagaimanapun anak perlu bergerak untuk pertumbuhannya. Pada anak yang senang minum jus, minuman manis dan bersoda terlalu banyak, maka kebutuhan aktivitas fisiknya harus bertambah, sebab minuman manis dapat menumpuk kalori dan berisiko menimbulkan kegemukan.

Ion Besi dan Vitamin D merupakan pertimbangan lain ketika menawarkan susu kepada anak. Minum susu mengandung banyak Vitamin D, tetapi minum terlalu banyak susu dapat menurunkan kadar zat besi yang menyebabkan anemia. Untuk anak usia 2 sampai 5 tahun, 2 cangkir susu sehari dan tidak lebih dari 16 ons sudah cukup memenuhi kadar Vitamin D dan zat besi. Setelah usia 1 tahun, berikan 2 atau 3 cangkir susu atau tidak lebih dari 24 ons per hari. Jika anak juga senang minum yogurt dan makan keju, tindakan mengurangi susu akan lebih baik. Untuk anak usia 2 hingga 8 tahun, berikan 2 cangkir susu dan untuk usia 9-18 tahun, berikan 3 cangkir.

Minum susu berlebihan sepanjang hari bukan kebiasaan yang baik, terutama karena dapat merusak nafsu makan anak. Selain itu, juga gigi anak jadi sering dilapisi gula alami, yang dapat menyebabkan kerusakan atau caries gigi. Aturan praktis yang baik adalah berikan susu dengan makanan dan minum air dengan makanan ringan. Jika anak bermain di luar ruangan, pemberian air putih menjadi pilihan yang lebih baik dibanding jus, susu, atau minuman bergula, untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi. Selain itu, berikanlah anak menu makan banyak buah dan sayur, karena potasium yang terkandung di dalamnya membantu tubuh menyimpan kalsium. Doronglah anak juga banyak bermain, karena berlari, melompat dan berjalan, dapat membuat tulang lebih kuat.

Menurut ‘The American Academy of Pediatrics’, anak boleh minum susu murni sampai ia berusia dua tahun dan setelahnya, sebaiknya beralih ke susu rendah lemak. Selain itu, juga boleh diberikan susu UHT (Ultra High Temperature) atau susu yang dipanaskan pada suhu 135-150 ºC dalam waktu 2-5 detik, sehingga dapat membunuh seluruh mikroorganisme. Selain UHT, anak juga dapat diberikan susu pasteurisasi, yaitu susu segar yang dipanaskan pada suhu 63-73 ºC untuk membunuh bakteri patogen selama 15 menit. Berikan sebanyak dua gelas per hari saja.

Momentum pemberitaan yang gencar tentang susu kental manis, mengingatkan kita bahwa SKM bukanlah dirancang sebagai pelengkap asupan gizi untuk anak dan sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak balita.

Sudahkah kita bijak?

Tulisan ini sudah tayang di Dokterwikan

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

4 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

15 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

17 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

19 hari lalu

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.

Baca Selengkapnya