Semaraknya Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Senin, 3 September 2018 09:04 WIB

Biksu melakukan ritual doa pagi Waisak 2018 di Candi Borobudur, Magelang, Jateng, DI Yogyakarta, 29 Mei 2018. Doa pagi yang diikuti oleh sejumlah biksu dan umat Budha itu menjadi rangkaian Tri Hari Suci Waisak 2018 atau 2562 BE yang mengangkat tema "Transformasikan Kesadaran Delusi Menjadi Kesadaran Murni. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Waisak merupakan Hari Raya paling besar dan paling bermakna bagi umat agama Budha. Kata Waisak sendiri berasal dari bahasa Pali "Vesakha" atau di dalam bahasa Sansekerta disebut "Vaisakha". Nama "Vesakha" sendiri diambil dari bulan dalam kalender Buddhis yang biasanya jatuh pada Bulan Mei di kalender Masehi. Hari Raya ini dirayakan dengan berbagai tradisi yang unik di beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia yang biasanya dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Saya akan membahas peringatan Waisak yang diselenggarakan di Candi Borobudur pada 29 Mei 2018 atau tepatnya 3 bulan yang lalu (Udah telat banget sih. Maaf yaaa baru sempat nulis blog lagi). Meskipun agama Budha bukan agama mayoritas di Indonesia, perayaan Waisak selalu diselenggarakan dengan meriah. Banyak wisatawan lokal maupun manca negara yang datang berkunjung ke Candi Borobudur untuk melihat perayaan Waisak.
Bagaimana ritual Waisak di Candi Borobudur?

Ritual pertama dilakukan pada Tanggal 27 Mei 2018. Umat Budha melakukan prosesi pengambilan air suci dari mata air Umbul Jumprit yang terletak di Kabupaten Temanggung. Selain itu, mereka juga menyalakan obor yang bersumber dari api abadi di Mrapen Kabupaten Grobogan. Api dan Air suci tersebut kemudian disimpan di Candi Mendut terlebih dahulu dan akan dipergunakan saat upacara di Candi Borobudur.

Sehari sebelum prosesi Trisuci Waisak dimulai, para umat Buddha biasanya melakukan Ritual "Pindapatta". Apa itu Ritual "Pindapatta"? Pada Ritual ini, para umat Buddha akan memberikan makanan dan derma kepada para Bikkhu dan Bikshu sebagai ladang amal untuk menanam kebajikan.

Pada Tanggal 29 Mei 2018, para umat Buddha akan memulai ritual dengan berdoa di pelataran Candi Mendut. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan bersama ke Candi Borobudur dengan membawa Air suci dan Api abadi. Kedua elemen tersebut nantinya akan ditempatkan di altar utama Candi Borobudur. Ritual arak-arakan dimeriahkan juga dengan Pawai Budaya dan Marching Band.
Pada malam harinya, para umat Buddha melakukan ritual "Pradaksina" yaitu mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Kemudian dilanjutkan dengan meditasi yang menandakan detik-detik Waisak akan segera dimulai.

Berita terkait

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

21 menit lalu

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal maupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

18 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 6 Tempat Menarik untuk Dikunjungi saat Waisak

21 jam lalu

Rekomendasi 6 Tempat Menarik untuk Dikunjungi saat Waisak

Saat Waisak, banyak ritual, dan tradisi yang menarik untuk dilihat

Baca Selengkapnya

Makna Ritual Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Sejak Zaman Buddha

23 jam lalu

Makna Ritual Thudong, Perjalanan Panjang Para Biksu Sejak Zaman Buddha

Ritual Thudong diyakini telah dilakukan sejak zaman Buddha. Dalam setahun, bhante akan berjalan selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

1 hari lalu

Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur

Menjelang perayaan Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur

Baca Selengkapnya

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

1 hari lalu

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

Puluhan biksu melakulan ritual thudong berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur untuk merayakan Waisak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Biksu akan Jalan Kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

3 hari lalu

Puluhan Biksu akan Jalan Kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

Thudong atau jalan kaki dilakukan para biksu dari berbagai negara akan dimulai dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk merayakan waisak.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KAI Tambah Armada Hadapi Libur Waisak

5 hari lalu

Usai Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KAI Tambah Armada Hadapi Libur Waisak

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat 854.728 penumpang selama libur panjang Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama periode 8 sampai 12 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

10 hari lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

36 hari lalu

Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

Sebuah balon udara jatuh di Perumahan Pesona Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kejadian ini merusak lima rumah warga dan satu unit mobil.

Baca Selengkapnya