Belajar Tangguh dari Handry Satriago

Senin, 3 September 2018 13:13 WIB

Handry Satriago, Presiden General Electric Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Dari sebuah video di sosial media, Handry Satriago, pria yang saya kagumi sejak lama bercerita kisah hidupnya. Dia sudah duduk di kursi roda ini lebih dari 30 tahun. Ketika berumur 17 tahun dokter memvonisnya memiliki kanker kelenjar getah bening yang tumbuh di tulang belakang.

Dia sudah dibawa ke sejumlah dokter dan “orang pintar”, tapi kesehatannya terus menurun. Kakinya mulai goyah dan susah berjalan, hingga ia memutuskan untuk tidak sekolah. Saat itu dia sedang duduk di bangku SMA.

Pada suatu sore, setelah berbulan-bulan tidak sekolah, ibunya memanggil dia dan berkata, “Nak, ayo kita salat asar. Kamu jadi imam.”

Dia bilang ke ibunya, “Ma aku jalan saja sudah goyang, ini.”

Lalu ibunya menjawab, “Gak papa, ayo jadilah imam.”

Advertising
Advertising

Handry pun menuruti dan menjadi imam salat asar. Ketika rukuk di rakaat kedua, dia jatuh. Dan itu adalah hari terakhir dia bisa berdiri, saya bisa berjalan. “Ternyata Allah ingin saya gak bisa jalan. Ketika kejadian itu terjadi, saya merasa dunia gelap, saya marah pada Tuhan, saya marah pada semua hal, saya frustrasi luar biasa, saya mengurung diri di kamar berhari-hari, nggak mau ketemu orang,” kata dia.

Hingga akhirnya ayahnya mendobrak pintu kamar itu. Kemudian ayahnya membuka jendela, duduk di dipan, dan berkata, “Nak, Papa hanya ingin menyampaikan satu hal: hidup ini pilihan. Kalau kau memilih gak mau ngapa-ngapain, tidur aja di sini, ya gak papa. Kami sebagai orangtua paling bisa mendukungmu,” ujar ayah Handry Satriago.

“Tapi kalau itu pilihanmu, seumur hidup kau akan selalu merasa sedih. Karena kau akan selalu bandingkan hidup kau dengan hidup orang lain. Dan setiap hari kau lihat orang lain mampu melakukan sesuatu yang dulu bisa kau lakukan, maka kau akan sedih.”

Masih tetap duduk di dipan, ayahnya berkata lagi, “ Ada pilihan kedua nak. Itu seperti mendorong mobil di jalanan yang terjal. Gak boleh berhenti, karena kalau berhenti, mobilnya turun lagi. Harus terus didorong. Kalau kau capek, gak papa, pelan saja, tapi terus dorong. Jangan berhenti. Dulu kau suka manjat tebing, gak mungkin kau panjat tebing di kamar ini. Kau suka main teater, gak cukup kau main teater di kamar ini. Kau suka menangkap kupu-kupu, gak masuk banyak kupu-kupu ke kamar ini.”

Hanya itu yang dikatakan ayahnya. Setelah itu beliau pergi ke kantor.

Sepuluh menit sesudah itu, anak itu keluar dari kamar. Dia bilang ke ibunya, “Ma, saya ingin sekolah. Tolong panggilkan taksi,” kata dia.

Itulah momen kebangkitannya.

“Sejak hari itu, saya dorong mobil saya. Susahnya setengah mati. Tapi kalau saya tidak berani dorong mobil itu, gak sampai saya di sini. Gak mungkin saya bisa lihat lagi kampung saya di Payahkumbuh itu, gak mungkin saya bisa lihat Lombok, New York, Paris, Gorontalo, dan seterusnya, karena untuk naik pesawat saja susahnya setengah mati,” ujar dia.

Handry Satriago kemudian menamatkan SMA. Tidak hanya itu, dia akhirnya menamatkan kuliah S1 di Institut Pertanian Bogor pada 1993 dalam bidang Teknologi Agroindustri. Handry juga kemudian mendapatkan master di bidang managemen dari IPMI, Jakarta, dan MBA dari Monash University, Australia pada 1994. Delapan tahun lalu, ia mendapatkan gelar doktor di bidang strategic management dari Universitas Indonesia.

Setahun setelah mendapatkan gelar doktor itu dia menjadi CEO General Electric Indonesia. Orang Indonesia pertama yang menjabat CEO dari perusahaan multinasional itu.

Dia yakin, setiap orang punya kesusahan, dan kesusahan itu harus dihadapi, karena Allah akan memunculkan kekuatan khusus dari kesulitan tersebut:

“So teman-teman, setiap orang pasti punya kesusahannya. Anda pasti punya kesusahan masing-masing. Dan hanya ada bagian kesusahan yang dibuat oleh Allah untuk Anda sendiri untuk dihadapi. Berhentilah berharap orang lain mengerti apa yang anda susahkan, karena gak bakalan. Satu-satunya cara adalah menghadapinya. Ketika anda berani hadapi itu, maka ada sebuah kekuatan yang diberikan oleh yang Maha Kuasa yang tidak diberikan kepada semua orang. Kekuatan itu adalah kekuatan memantul balik. Yang membuat anda memantul tinggi setelah anda dihempaskan ke bawah. Jangan pernah takut pada kesusahan yang Anda hadapi. Apapun itu, jangan pernah menyerah.”

Tulisan ini sudah tayang di Almuslim

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya