Jadi Relawan Donor Darah Itu Menenangkan

Reporter

Yurissa

Jumat, 21 September 2018 08:52 WIB

Beberapa karyawan Kemenkes saat mengikuti kegiatan donor darah di Auditorium Siwabessy Kementrian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, 11 Juni 2017. Pada tahun ini Kemenkes berfokus pada donor darah dalam keadaan darurat, dengan selogan "What can you do? Give now. Give often". TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Tak pernah terbayangkan dalam hidup, saya bisa menjadi relawan donor darah. Memang, pernah terpikir, dalam hidupku ini hal penting atau hal bermanfaat apa yang telah kulakukan. Aku ingin melakukan sesuatu yang berguna, tak hanya untuk diriku sendiri tapi juga untuk orang lain.

Ada beberapa kejadian dalam hidupku yang membuatku berpikir kembali, aku harus melakukan sesuatu untuk berterima kasih pada Tuhan atas kesempatan hidup yang Dia berikan.

Hari itu tak sengaja aku membuka media sosial Twitter dan membaca bahwa blood for life, atau komunitas orang-orang yang mencari pendonor darah sedang mengadakan acara dalam rangka hari kasih sayang. Mereka membuat komunitas baru di masing-masing kota yang membuat acara amal untuk memberi santunan atau bantuan, untuk anak-anak panti asuhan.

Salah satu kota yang terpilih yaitu Bandung, dan munculah ide untuk mengikuti acara tersebut. aku pun langsung menghubungi salah satu wakil dari komunitas Blood For Life Bandung, namanya Ika. Lalu aku mulai mendaftarkan diri, she’s very nice person and welcome. Ternyata aku volunteer pertama yang mendaftarkan diri.

Awalnya aku ragu apakah aku bisa melakukan semua ini, dengan catatan aku bukan tipe orang yang suka atau pernah bergabung dengan suatu organisasi. Apalagi ini menyangkut amal, tapi aku percaya dengan niat yang teguh aku pasti bisa. Akhirnya aku pun mulai mencari volunteer sebanyak-banyaknya, beberapa orang temanku pun ikut menjadi relawan.

Advertising
Advertising

Tapi kami masih kekurangan orang saat itu, selain berkampanye untuk menarik relawan lewat akun pribadi dan akun khusus Blood For Life Bandung kami juga membuka lowongan relawan tersebut di acara CFD (Car Free Day) di suatu Minggu pagi. Kemudian terdapatlah beberapa orang tambahan, yang cukup untuk menjadi volunteer. Pertemuan kedua dilakukan lagi, untuk mencari panti.

Ada banyak panti asuhan yang membutuhkan bantuan di Bandung, tapi sayangnya dengan keterbatasan waktu kami kesulitan mencari dan mengecek panti mana saja yang paling membutuhkan bantuan. Salah satu relawan pun memberi ide, ia pernah beramal ke salah satu panti asuhan yang lokasinya di Jl Kiara Condong Bandung.

Pertemuan ketiga pun dimulai, dan kami mulai survey tempat panti asuhan tersebut. Kami mengecek bagaimana kondisi fisik bangunan panti asuhan tersebut, lalu meminta izin pada si pemilik panti. Kami meminta izin untuk memberi santunan, dan juga mengadakan acara kecil-kecilan dalam rangka menghibur anak-anak panti sebagai puncak acara kasih sayang tersebut.

Setelah deal dengan para relawan lainnya dan dengan ibu pemilik panti, kami pun mulai bersiap mencari sumbangan dana. Kami mulai berkampanye kembali di medsos dan di mana pun, tentang sumbangan dana yang kami perlukan untuk demi terciptanya acara tersebut. Aku sama sekali tak menyangka bahwa sumbangan yang berupa dana dan barang ternyata melimpah ruah.

Sedikit demi sedikit dan dari hari ke hari sumbangan dana pun terus menerus masuk ke rekeningku, yang kebetulan saat itu dijadikan tempat menyimpan dana tersebut. Rasanya terharu sekali masih ada begitu banyak orang yang mau menyumbang untuk acara amal ini. Tak bisa dikatakanbagaimana rasa syukurku melihat masih banyak orang yang peduli.

Setelah dana terkumpul kami pun membagi-bagi tugas untuk pembelian barang yang dibutuhkan oleh panti. Seperti bahan-bahan pokok, alat tulis sekolah, buku-buku bacaan, dan sumbangan lainnya yang berupa barang yang telah masuk. Di hari yang telah ditentukan, akhirnya acara itu berlangsung dengan sangat meriah.

Yang terpenting dari semua itu adalah anak-anak happy, kami juga menyediakan beragam makanan, cemilan, dan makanan yang akan kita makan bersama di acara tersebut. Anak-anak panti itu memiliki latar belakang yang berbeda-beda, ada yang dibuang oleh orang tuanya, ditelantarkan, atau bahkan ada yang memiliki saudara yang sangat banyak dan orang tuanya tak sanggup mengurusnya.

Dengan acara yang berakhir seru, lancar dan menyenangkan diam-diam aku pun bersyukur pada Tuhan bahwa mungkin hidupku jauh lebih baik dari mereka. Masa kecilku juga jauh lebih menyenangkan dari mereka. Tapi aku percaya dan selalu mendoakan bahwa mereka memiliki masa depan yang lebih baik.

Dalam hidup ada banyak hal yang bisa kita lakukan, mungkin tak perlu hal yang besar tetapi kita bisa memulai dengan hal-hal kecil di sekitar kita.

Tulisan ini sudah tayang di Portal-uang

Berita terkait

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

1 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

2 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

3 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

5 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

6 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

7 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

8 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

8 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya