Sepuluh Langkah Atasi Bayi Kejang

Senin, 12 November 2018 09:34 WIB

Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendapati bayi atau anak Anda tiba-tiba mengalami panas tinggi, menggigil, lalu mengalami kontraksi dan seluruh ototnya kaku? Hati-hati, itu adalah tanda-tanda kejang. Tak perlu panik sehingga malah tak mampu bertindak apapun. Artikel ini menyajikan sepuluh langkah yang bisa dilakukan saat bayi mengalami kejang.

1. Jangan panik. Saat bayi mengalami kejang, ibu-ibu biasanya tegang, ketakutan, hingga panik. Sabar. Ambil napas dalam-dalam, lepaskan kepanikan itu. Semakin Anda panik, semakin tak bisa berpikir untuk bertindak cepat mengatasi bayi kejang.

2. Tempatkan anak di tempat yang aman dan nyaman. Setelah kita menempatkan bayi atau anak di tempat yang benar-benar aman dan nyaman, jangan lupa miringkan badannya.

3. Singkirkan benda apa pun yang bisa melukai anak saat kita baringkan.

4. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut, meski dengan maksud menghindarkannya agar tidak menggigit lidahnya sendiri. Benda tersebut bisa melukai dan menyumbat saluran pernapasan.

Advertising
Advertising

5. Jangan menahan tubuh anak yang kejang. Gerakan penderita kejang biasanya spontan, tak beraturan dan tak bisa dicegah.

6. Biarkan gerakan kejang berlangsung apa adanya. Dengan membiarkan, kita justru memberikan kesempatan badan yang kejang itu untuk merelaksasi hingga akhirnya tenang sendiri.

7. Bila kejang disertai muntah, miringkan tubuh anak untuk menghindari tertelannya cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernapasan.

8. Berikan obat diazepam rectal yang dimasukkan ke dubur (resep dari dokter) jika kejang lama tak berhenti.

9. Dalam kondisi biasa, kejang-kejang ini umumnya hanya berlangsung beberapa detik, atau menit. Namun, jika kejang ternyata berlangsung lebih lama, lebih dari 10 menit, bawalah ke rumah sakit terdekat untuk menghindari risiko yang lebih berbahaya akibat terlambat mendapat pertolongan pertama.

10. Waspadai bahaya yang bisa ditimbulkan kejang lama ini antara lain: terjadi gangguan napas, anak tidak bernapas atau biru, otak kekurangan oksigen sehingga bisa mengakibatkan kerusakan otak.

Yang Dilakukan Pasca Kejang

  • Periksa suhu tubuh bayi. Apabila masih di atas 38 derajat Celcius kompres terus hingga suhu turun.
  • Kompres dengan air hangat. Jika diberi air dingin, otak akan menyangka bahwa suhu di luar tubuh dingin sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhunya dengan cara menggigil sehingga memroduksi panas. Akibatnya suhu tubuh bukannya turun melainkan tambah panas.
  • Jika anak sudah sadar, berikan air minum.
  • Jangan diberikan makanan padat. Berikan makanan lunak yang mudah dicerna sedikit-sedikit tiap 1 - 2 jam.
  • Umumnya anak kejang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit apabila orang tua dapat cepat dan tidak panik mengatasi sendiri di rumah. Waktu penanganan yang cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi kelainan pada syaraf pusat. Apabila kejang berlangsung lama dan berulang-ulang maka dianjurkan untuk membawanya ke rumah sakit dimana kemungkinan adanya penyakit lain seperti radang selaput otak, dan sebagainya.

Tips Mencegah Bayi Kejang

  • Jangan biarkan anak mengalami demam tinggi. Ini yang memicu kejang.
  • Berikan obat penurun panas sesuai dosis. Sediakan selalu obat jenis ini di rumah, seperti parasetamol.
  • Perbanyak minum air putih dan lakukan kompres hangat.

Tulisan ini sudah tayang di Rahmaanandita

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

7 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

21 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

2 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

7 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

7 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya