Kecanduan Seks Itu Termasuk Gangguan Mental

Rabu, 21 November 2018 16:02 WIB

Ilustrasi pasangan dengan masalah seks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah kamu mampu memahami kenapa seseorang disebut mengalami kecanduan seks? Seseorang bisa dikatakan sebagai kecanduan atau ketergantuan seks jika ia tidak mampu untuk mengelola perilaku seksual.

Individu yang terobsesi dengan pikiran-pikiran seksual sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari seperti tidak dapat bekerja dengan baik, menjalin hubungan, dan lain-lain, kecanduan seks seperti itu banyak yang menyebutnya sebagai bentuk perilaku obsesif kompulsif,” tulis Christian Nordqvist dalam What Is Sexual Addiction (Compulsive Sexual Behavior)? What Causes Sexual Addiction? di MedicalNewsToday.com.
Sumber gambar: http://addicta.org
Seperti jenis kecanduan lainnya, karakteristik umum orang yang hidup dengan kecanduan seks adalah penyangkalan bahwa ia memiliki masalah itu. Padahal jelas sekali ia tidak bisa mengontrolnya. Orang-orang yang kecanduan seks biasanya ditandai dengan perilaku, diantaranya;
  • Berulangkali gagal menahan dorongan dalam tindakan ekstrim seks cabul.
  • Sering terlibat dalam taraf yang lebih besar atau periode waktu yang lebih lama.
  • Munculnya keinginan yang terus-menerus serta usaha-usaha yang gagal untuk berhenti, mengurangi, atau mengontrol perilaku kecanduan seks.
  • Menghabiskan banyak sekali waktu untuk memperoleh seks.
  • Keasyikan dengan perilaku tersebut.
  • Terganggunya aktivitas bekerja, kuliah, pekerjaan domestik atau kegiatan sosial karena urusan seks.
  • Membutuhkan peningkatan intensitas, frekuensi, jumlah, atau risiko perilaku untuk mencapai efek klimaks yang diinginkan.
  • Beralih ke rasa tertekan, munculnya kecemasan, kegelisahan, atau kekerasan jika tidak mampu terlibat dalam perilaku yang berkaitan dengan Sexual Rage Disorder (SRD).
Organisasi kesehatan dunia, WHO dalam klasifikasi penyakit internasional, mendiagnosis dorongan seksual berlebih termasuk kecanduan seks. Tapi sayangnya, dipaparkan oleh Nordqvist, sampai saat ini kecanduan seks belum dianggap sebagai sesuatu yang serius.
Padahal, dalam sebuah penelitian yang diakukan oleh University of California, Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, kecanduan seks diakui sebagai kondisi gangguan mental. Sebuah tim peneliti dari UCLA, setelah melakukan studi komprehensif menyimpulkan, kecanduan seks benar-benar ada dan bisa menghancurkan keluarga, hubungan dan kehidupan. Hal itu dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine pada 20 Oktober 2012.
Dr. Rory Reid yang memimpin penelitian itu, seorang research psychologist dan asisten profesor psikiatri di Semel Institute of Neuroscience and Human Bevavior, UCLA, mengatakan, "gangguan hiperseks yang dianggap sebagai gangguan mental yang sebenarnya adalah orang yang mengalami fantasi seksual berulang, perilaku, dan dorongan yang mendesak, berlangsung lebih dari enam bulan. Tapi bukan karena faktor pengobatan, kondisi medis lain, penyalahgunaan zat terkait dengan gangguan bipolar.”
Tak ada salahnya jika mengalami masalah kecanduan seks seperti di atas, segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater guna penanganan lebih lanjut.
Tulisan ini sudah tayang di Rahmaanandita

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

16 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

17 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

19 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

20 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

24 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya