Ayo Bertindak Bersama Kurangi Risiko Kematian di Jalan Raya

Senin, 26 November 2018 13:14 WIB

Ilustrasi kecelakaan sepeda motor. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kematian akibat kecelakaan di jalan raya di seluruh dunia mengerikan. Laporan Global status report on road safety 2015 menyebutkan bahwa sekitar 1,25 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun, akibat kecelakaan lalu lintas. Ini terutama dialami remaja yang berusia 15-29 tahun.

Tahukah Anda, sekitar 90 persen kematian di jalan raya tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, meskipun negara tersebut hanya memiliki sekitar setengah dari total kendaraan di seluruh dunia. Tanpa tindakan yang berarti, kecelakaan lalu lintas diperkirakan akan meningkat menjadi penyebab utama atas 7 kematian global pada tahun 2030.

‘Agenda for Sustainable Development’s’ 2030 yang baru diadopsi, telah menetapkan target ambisius, yaitu mengurangi setengah jumlah kematian global dan cedera karena kecelakaan lalulintas pada tahun 2020.

Karenanya, setiap hari Minggu ketiga di bulan November, dunia memperigati jatuhnya korban kecelakaan lalu lintas atau World Day of Remembrance for Road Traffic Victims’ (WDoR). Tahun ini, tema untuk WDoR yang dipilih adalah jalan raya memiliki cerita. Tema ini menyoroti bahwa jalan raya lebih dari sekadar koneksi fisik dari titik A ke titik B, tetapi juga menjadi tempat peristirahatan terakhir untuk begitu banyak kehidupan yang terputus.

Advertising
Advertising

Kecelakaan lalu lintas sangat disesalkan, karena telah diabaikan dari agenda kesehatan global selama bertahun-tahun, meskipun sebenarnya dapat diprediksi dan dicegah. Bukti dari berbagai negara menunjukkan bahwa keberhasilan dramatis dalam mencegah kecelakaan lalu lintas, dapat dicapai melalui upaya bersama yang melibatkan sektor kesehatan. Pemerintah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan secara holistik, yang memerlukan keterlibatan dari berbagai sektor seperti perhubungan, kepolisian, kesehatan, dan pendidikan.

Faktor risiko utama kecelakaan lalu lintas adalah kecepatan. Peningkatan kecepatan laju kendaraan di atas rata-rata, secara langsung berkaitan, baik dengan kemungkinan terjadinya kecelakaan, maupun dengan tingkat keparahan korban kecelakaan itu.

Risiko seorang dewasa pejalan kaki akan meninggal hanya kurang dari 20 persen jika tertabrak mobil dengan kecepatan 50 km/jam, tetapi akan meningkat menjadi hampir 60 persen jika mobil melaju dalam kecepatan 80 km/jam. Pemberlakuan zona kecepatan 30 km/jam terbukti dapat mengurangi risiko kecelakaan dan direkomendasikan berlaku kawasan dengan banyak pejalan kaki, misalnya di daerah pemukiman dan sekolah.

Mengenakan helm secara benar oleh pengendara sepeda motor dapat mengurangi risiko kematian hampir 40 persen dan risiko cedera parah lebih dari 70 persen. Ketika aturan wajib helm sepeda motor ditegakkan secara efektif, tingkat penggunaan helm dapat meningkat menjadi lebih dari 90 persen.

Adapun untuk pengendara dan penumpang mobil, mengenakan sabuk pengaman terbukti dapat mengurangi risiko kematian penumpang di kursi depan sampai 50 persen dan penumpang di kursi belakang sampai 75 persen. Jika dipasang dan digunakan secara benar, kursi dan sabuk pengaman khusus anak dapat mengurangi kematian bayi sekitar 70 persen dan kematian anak 80 persen.

Penggunaan ponsel dapat mengganggu penampilan atau performance pengemudi, yaitu waktu reaksi lebih lambat, terutama saat pengereman atau reaksi terhadap sinyal lalu lintas, gangguan kemampuan untuk selalu berada di jalur yang benar, dan menjaga jarak antar kendaraan yang layak. Penggunaan fitur pada HP berupa pesan teks seperti sms atau WA, menyebabkan kinerja pengemudi juga berkurang. Pengemudi yang menggunakan HP bisa empat kali lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan, dibandingkan pengemudi yang tidak menggunakannnya, dan penggunaan fasilitas ‘hands-free HP’ tidak terbukti jauh lebih aman.

Bloomberg Initiative Global Road Safety (BIGRS)2015-2019 berusaha untuk mengurangi korban jiwa dan luka karena kecelakaan lalulintas, khususnya di negara berpenghasilan rendah dan menengah, yaitu di Cina, Filipina, Thailand dan Tanzania, dengan menyediakan dukungan teknis di bidang legislasi dan media pelatihan.

Selain itu, juga mendukung keselamatan di jalan dengan cara meningkatkan keamanan di sekitar sekolah di Malawi dan Mozambik, dan dalam membantu meningkatkan layanan darurat di Kenya dan India, juga peningkatan penggunaan helm pada pengemudi sepeda motor dan mengurangi kadar alkohol saat mengemudi di sejumlah negara ASEAN.

Dalam tiga tahun terakhir, 17 negara telah menetapkan hukum terbaik tentang sabuk pengaman, mengemudi dalam pengaruh alkohol, kecepatan maksimal, helm sepeda motor atau perlindungan anak. Michael R. Bloomberg, pendiri Bloomberg Philanthropies melaporkan bahwa secara global terdapat 105 negara memiliki aturan tentang sabuk pengaman yang berlaku untuk semua penumpang, 47 negara memiliki undang-undang yang menentukan batas kecepatan nasional perkotaan maksimum 50 km/jam dan mengimbau pemerintah daerah untuk mengurangi batas kecepatan di daerahnya masing-masing.

Momentum ‘World Day of Remembrance for Road Traffic Victims’ 2018, menampilkan cerita trauma, rasa sakit, dan harapan untuk masa depan yang hilang. Semuanya ini adalah panggilan untuk bertindak bersama, agar jalan raya menjadi lebih aman, sehingga risiko kematian karena kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi.

Tulisan ini sudah tayang Dokterwikan

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

10 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

16 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

19 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

6 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

8 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya