Tenang Saja, Melamun Jorok Itu Wajar Kok

Jumat, 7 Desember 2018 13:13 WIB

Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Suka melamun jorok? Apa sih melamun jorok itu? Ini adalah kegiatan melamun, berkhayal, berimajinasi, atau berfantasi yang menjurus pada kegiatan seksual. Lalu, apakah Anda juga suka melakukannya?

“Gak boleh bengong sebentar, ujung-ujungnya pasti ngelanjor (maksudnya ngelamun jorok),” kata Reno, lajang 26 tahun. “Sejak SMP saya sudah sering berkhayal yang 'indah-indah', bahkan dalam kereta commuter line, sembari membunuh waktu. Dengan mata terpejam, ngayal 'seru' deh,” timpal Ivan (29), sudah menikah, sambil terkekeh.

Reno dan Ivan sama-sama mengakui bahwa mereka memang sering melamunkan seks, dengan berbagai kondisi pemicu. Entah apakah untuk membunuh rasa bosan kala di ruang tunggu, di transportasi umum, atau sebagai obat ngantuk (mengkhayal sebelum tidur).

Sangatlah wajar jika seseorang melamunkan seks seperti yang dilakukan Reno dan Ivan, demikian menurut psikolog klinis dewasa, FX Albino Prasodjo dari Bethsaida Hospital.

“Pikiran-pikiran tersebut merupakan bentuk fantasi seksual dan merupakan hal yang wajar karena seks merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dimiliki oleh tiap manusia. Tidak hanya dialami pada orang yang berstatus lajang tapi juga pada yang sudah punya pacar atau suami istri,” kata Albino.

Advertising
Advertising

Menurut Albino, fantasi itu muncul karena adanya keinginan, misal mau berhubungan seksual dengan pacarnya, namun terhambat oleh norma sosial. “Tapi pada pasangan yang sudah menikah, fantasi dapat meningkatkan hubungan suami istri,” ujar Albino.

Dalam psikoanalisis, Sigmund Freud mengemukakan tentang id, ego, dan superego di mana id merupakan libido murni yang bersifat irasional, keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan serta berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini. Lalu apakah orang yang sering melamun berbau seks dapat dikatakan libido tinggi?

“Libido diartikan sebagai dorongan atau hasrat seksual. Ada hubungannya namun tidak serta merta jika punya dorongan seksual tinggi maka akan berfantasi. Ada orang yang punya libido tinggi namun tidak dikeluarkan dalam bentuk fantasi seks. Bisa jadi hal tersebut muncul karena faktor situasional. Misal, sedang di bus, lihat perempuan dadanya besar lalu muncul gairah seksual. Tapi tidak serta merta menjadi impulsif atau tidak bisa mengontrol diri,” kata Albino menuturkan.

Dalam kepribadian manusia, selain id, ada ego dan superego yang dapat berperan sebagai penyeimbang. Ego mengatur agar id dapat disalurkan dalam lingkungan sosial dan dorongan-dorongan id tidak melanggar nilai-nilai superego. Sementara superego merupakan bagian moral yang menilai baik – buruk dari apa yang dilakukan oleh dorongan ego yaitu id.

Untuk mencegah agar tidak berkembang menjadi impulsif dan mengalihkan hasrat melamun jorok, Albino menyarankan agar menyibukkan diri dan menyalurkan energi dengan bekerja, berolahraga. #mamipanda

Tulisan ini sudah tayang di Rahmaanandita

Berita terkait

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

2 hari lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

6 Februari 2024

Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

Kasus sifilis melonjak di Amerika Serikat. Penurunan perilaku seks aman, terutama pada anak-anak muda, disebut sebagai faktor kenaikan kasus sifilis.

Baca Selengkapnya

Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

24 Januari 2024

Guru di Amerika Serikat Terancam Penjara Seumur Hidup karena Berhubungan Seksual dengan Murid

Seorang guru di Amerika Serikat terancam hukuman seumur hidup karena berhubungan seksual dengan muridnya.

Baca Selengkapnya

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

2 Desember 2023

Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.

Baca Selengkapnya

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

14 November 2023

Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Pakar menjelaskan vaksin HPV lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibanding diberikan kala dewasa.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Catat Belum Ada Penambahan Kasus Cacar Monyet, 27 Pasien Masih Diisolasi

6 November 2023

Dinkes DKI Catat Belum Ada Penambahan Kasus Cacar Monyet, 27 Pasien Masih Diisolasi

Tidak ada penambahan kasus cacar monyet di DKI Jakarta selama 2 hari berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Seksual, Apa Kaitan Mpox dan HIV?

6 November 2023

Sama-sama Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Seksual, Apa Kaitan Mpox dan HIV?

Memiliki media penularan yang sama, apakah hal ini dapat dijadikan dasar bahwa penyakit Mpox lebih parah jika mengenai seseorang dengan HIV?

Baca Selengkapnya

Sederet Mitos soal Menopause yang Perlu Diketahui

29 Oktober 2023

Sederet Mitos soal Menopause yang Perlu Diketahui

Menopause adalah tahap normal dalam kehidupan perempuan ketika periode menstruasinya berakhir dan terjadi perubahan hormonal lainnya.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Cacar Monyet, Siapa yang Paling Dituju?

25 Oktober 2023

Vaksinasi Cacar Monyet, Siapa yang Paling Dituju?

Kemenkes menyebut vaksinasi cacar monyet saat ini hanya diberikan pada pemilik kontak erat dengan yang sudah terkonfirmasi terinfeksi cacar monyet.

Baca Selengkapnya

Hubungan Seksual Sehat Cegah Cacar Monyet

24 Oktober 2023

Hubungan Seksual Sehat Cegah Cacar Monyet

Pakar menyebut hubungan seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan dan hubungan sesama jenis meningkatkan peluang penularan virus cacar monyet.

Baca Selengkapnya