Agar Hidup Lebih Bahagia Masa Depan Jangan Terlalu Dirancang
Reporter
Qaris Tajudin
Editor
Istiqomatul Hayati
Jumat, 21 Desember 2018 10:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Fitrah manusia adalah mengejar bahagia selamanya. Masa depan pun dikejar selalu sejahtera agar terus bahagia. Tapi, seringkali kita melakukan yang sebaliknya dengan harapan akan mendapatkan kebahagiaan.
Resep itu adalah: jangan over-planed. Jangan berlebihan dalam merancang hidup.
Tentu saja, hidup harus direncanakan, harus dirancang. Kita harus mempersiapkan diri untuk sesuatu yang akan terjadi di masa depan.
Hal ini alami dan manusiawi. Pengalaman mengajarkan kita untuk menabung dan mempersiapkan diri untuk masa-masa sulit di depan. Tuhan telah menciptakan alarm dalam diri kita bernama “kekhawatiran” yang membuat kita mempersiapkan segala sesuatu.
Tapi, jangan sampai ketakutan akan masa depan membuat kita terlalu ketat merencanakan hidup.
Ketakutan yang berlebihan inilah sumber ketidakbahagiaan. Kita selalu khawatir akan masa depan. Khawatir kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, keluarga. Kita khawatir besok tidak bisa makan, takut memulai hal baru karena berisiko kehilangan yang lama.
Kekhawatiran dan ketakutan ini membuat kita susah tidur, tidak enak makan, enggak bisa menikmati hidup.
Untuk bisa keluar dari semua ketakutan itu, kuncinya satu: hiduplah di masa kini. Nikmati apa yang ditakdirkan hari ini. Jangan disibukkan oleh kenangan masa lalu yang membuatmu sedih. Jangan dihantui oleh ketakutan di masa depan yang membuat kita khawatir.
Saat sore jangan menunggu pagi, saat pagi jangan menunggu sore. Intinya, hiduplah untuk saat ini. Jangan terlalu khawatirkan masa depan. Bahwa kau harus menabung untuk masa-masa sulit (seperti sakit), itu harus. Tapi, jangan terlalu dipikirkan.
Coba keluar dari ketakutan, coba fokus pada apa yang ada hari ini. Percayalah, bahagia akan kita nikmati.
Tulisan sudah tayang di Almuslim