Menelusuri Jejak Alam Indonesia di Museum Nasional

Reporter

Nunuz

Kamis, 3 Januari 2019 10:56 WIB

Blogger sedang berpose di depan satu dinding yang menampilkan bunga Rafflesia Arnoldi di Museum Sejarah Alam Indonesia. Blogger/Nunuz

TEMPO.CO, Jakarta - Akhirnya, ditahun 2018, saya mendengar satu museum bernama Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia hadir di Kota Hujan. Saya mencarinya melalui internet dan menemukan tempat ini sebagai museum baru tersebut. “Loh, ganti toh museumnya.” pikir saya.

Museum Nasional ini menjawab rasa penasaran saya dengan isi sebuah gedung bertuliskan Herbarium Bogoriense. Konon katanya, gedung tersebut merupakan pusat penelitian tumbuhan (Botani) dan museum yang koleksinya didominasi oleh tanaman-tanaman awetan (Herbarium). Tahun 2016, saya gagal untuk berkunjung ke tempat ini, karena sedang tutup. Jadi sekarang, saya bertekad untuk tidak gagal lagi mengunjungi tempat ini.

Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Munasain) merupakan pengembangan dari Museum Etnobotani Indonesia (MEI). Museum ini tampil segar dan berwarna setelah mengalami pemugaran. Menyajikan informasi mengenai sejarah alam serta keanekaragaman hayati Indonesia, museum ini menjadi media penyadartahuan masyarakat terhadap sejarah alam Indonesia.

Terdiri dari dua lantai, museum ini terbilang padat informasi mulai dari geologi, biogeografi, taksonomi, etnobotani dan tentunya berbagai rempah di Indonesia yang diperebutkan dunia. Tampil colorfull dan bergaya kekinian, museum ini bikin saya khilaf. Bawaannya pengen foto terus! Bagus sih.

Advertising
Advertising

Saat memasuki ruang pameran kamu akan disuguhkan informasi mengenai masa perdagangan, sejarah Kebun Raya Bogor, serta orang-orang dibalik hadirnya Kebun Raya Bogor. Informasinya lengkap banget deh!

Kemudian, kamu juga akan disuguhkan informasi mengenai sejarah Museum Etnobotani Indonesia dan Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia di sisi berikutnya. Dengan tampilan museum yang menyenangkan dimata anak muda (anggap saya masih muda), tampaknya kids zaman now harus sesekali main ke tempat ini deh. Selain bisa berfoto banyak, tempat ini juga membuat pengetahuan kamu bertambah dan belajar untuk sedikit saja peduli terhadap alam semesta yang makin tua ini.

Semakin kedalam saya semakin takjub dengan berbagai informasi yang disajikan. Ini sih berasa balik kuliah lagi. Ku tak sanggup!

Untuk kali ini saya tak mau bercerita banyak tentang informasi-informasi yang didapat di sana. Agar kamu berkunjung langsung ke sana. Saya hanya berniat pamer foto yang diambil pakai timerini saja. Bagus kan?

Info Penting!

Lokasi: Jl. Juanda No. 24 Bogor

Jam Operasional: Senin-Jumat (08.00-16.00 WIB), Sabtu-Minggu (09.00-14.00 WIB)

Tiket Masuk: 5K/orang.

Tulisan ini sudah tayang di Kelanaku

Berita terkait

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

18 jam lalu

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

23 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

2 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

6 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

9 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

10 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

15 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

16 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

18 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

19 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya