Selamat Tinggal Penyakit Polio

Senin, 14 Januari 2019 10:07 WIB

Untuk menekan jumlah kematian karena polio, pemerintah Pakistan mulai memberikan vaksin polio kepada lebih dari 38 juta anak.

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 4 Januari lalu, dunia mencatat kesuksesan besar lantaran telah berhasil menekan penyebaran virus polio. Tercatat kurang dari 30 kasus yang dilaporkan pada tahun lalu, hanya terjadi di dunia negara yakni Afganistan dan Pakistan. Padahal, 30 tahun yang lalu, virus polio liar melumpuhkan lebih dari 350 ribu anak di lebih dari 125 negara setiap tahun.

Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam. Virus ini ditularkan oleh orang-ke-orang yang menyebar terutama melalui rute faecal-oral atau, lebih jarang, oleh jalur umum misalnya, air atau makanan yang terkontaminasi, dan berkembang biak di usus.

Gejala awal adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada leher dan nyeri pada tungkai. Tidak ada obat untuk penyakit polio, tetapi hanya dapat dicegah. Vaksin polio yang diberikan berulang kali, dapat melindungi anak seumur hidup.

Polio (poliomielitis) terutama menyerang anak balita, bahkan hampir 1 dari 200 infeksi polio akan menyebabkan kelumpuhan otot yang menetap atau ireversibel. Di antara mereka yang lumpuh, 5-10 persen mati ketika otot-otot pernapasan mereka menjadi tidak mampu bergerak.

Infeksi virus polio liar telah menurun lebih dari 99 persen sejak 1988, dari sekitar 350.000 kasus, menjadi 29 kasus yang dilaporkan pada 2018. Kalau Pakistan dan Afganistan mampu mencapai kondisi bebas polio berarti dunia yang kita tinggali juga bebas polio.

Advertising
Advertising

Dari 3 jenis virus polio liar (tipe 1, tipe 2, dan tipe 3), virus polio liar tipe 2 diberantas pada 1999 dan tidak ditemukan kasus virus polio liar tipe 3 sejak kasus terakhir yang dilaporkan di Nigeria pada November 2012.

Afganistan dan Pakistan merupakan benteng terakhir virus polio dan harus dikalahkan untuk menyingkirkan penyakit yang melumpuhkan ini selama-lamanya. Pemberantasan polio memerlukan cakupan imunisasi yang tinggi di seluruh dunia, untuk memblokir penularan virus yang sangat menular ini.

Sayangnya, banyak anak masih kehilangan kesempatan mendapatkan vaksinasi karena berbagai alas an, termasuk kurangnya infrastruktur, lokasi terpencil, perpindahan penduduk, konflik bersenjata, gangguan keamanan dan penolakan terhadap vaksinasi. Tim vaksinasi di Afganistan dan Pakistan sudah bergerak dengan cepat, untuk menemukan dan langsung memberikan vaksinasi pada setiap anak, sebelum virus menginfeksi.

Pakistan telah membuat kemajuan luar biasa. Dua puluh tahun yang lalu, virus polio melumpuhkan lebih dari 30.000 anak di seluruh Pakistan. Pada tahun lalu, hanya 8 kasus yang dilaporkan dari beberapa distrik, terutama yang terpencil di sekitar hulu Sungai Indus.

Tapi, pemberantasan polio adalah perang total dan dapat diibaratkan sebagai upaya ‘semuanya atau tidak sama sekali’. Oleh karena virus ini sangat menular, kegagalan untuk memberantas virus polio liar di bentengnya yang tersisa ini, dapat saja mengakibatkan kebangkitan penyakit polio. Bahkan kalkulasi dapat saja mencapai sebanyak 200.000 kasus baru di seluruh dunia setiap tahun, dalam 10 tahun.

Pemerintah Pakistan dan Afganistan telah memobilisasi setiap sektor publik dan masyarakat sipil, komunitas dan pemimpin agama, ibu dan ayah, bahkan juga petugas pemberi vaksin, untuk memberantas penyakit polio ini. Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan pemberantasan polio ini, bahkan kita hampir sampai kepada tujuan, sebagaimana dijelaskan oleh Profesor Helen Rees, Ketua Komite Darurat untuk Pemberantasan Polio.

Dunia telah mencapai kondisi serupa ini sebelumnya dengan cacar (smallpox). Dunia kita telah terbukti sebagai tempat yang jauh lebih baik tanpa cacar, apalagi kalau juga tanpa polio.

Tulisan sudah tayang di Dokterwikan

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

12 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

8 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

24 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya