Pendaki yang Baik, Mari Kurangi Sampah Plastik

Reporter

Syukron

Kamis, 31 Januari 2019 11:36 WIB

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Berita mengenai sampah plastik dan dampaknya sudah acap kali kita baca di media. Yang menghebohkan, pada pertengahan November tahun lalu, ada seekor paus sperma terdampar di Wakatobi dan ditemukan banyak sampah plastik di dalam perutnya.

Persoalan sampah, terutama sampah plastik sebenarnya bukan cuma urusan instansi-instansi terkait atau LSM. Semua pihak harus ikut ambil bagian dalam usaha pengurangan sampah plastik, termasuk para pendaki seperti kamu. Lalu, sebagai pendaki gunung, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi sampah plastik?

1. Bawa wadah sendiri pas beli bahan makanan

Kecuali kamu mau latihan survival, tentu kamu mesti belanja bahan makanan (bama) sebelum berangkat. Nggak peduli di mana pun kamu beli bama, selalu bawa wadah sendiri buat membawa bahan makanan yang kamu beli.

Kalau kamu beli di pasar tradisional, buat bama yang basah atau yang bentuknya butiran, misalnya beras, gula, atau garam, kamu bisa bawah kotak plastik atau sejenisnya dan menaruhnya di sana. Tapi kalau kamu beli bama di supermarket, kemungkinan udah dipisahin dalam wadah plastik.

2. Pakai cover ransel yang bagus

Supaya barang-barang bawaan nggak basah, para pendaki biasanya melapisi ransel mereka dengan plastik sampah besar di bagian dalam. Tapi, nggak berhenti di situ saja, Sob. Barang-barang bawaan kayak baju ganti juga biasanya dimasukin dalam wadah-wadah plastik.

Advertising
Advertising

Kalau cover ranselmu bagus, kamu nggak perlu khawatir lagi air hujan bakalan ngerembes ke dalam tas dan bikin bawaan kamu basah. Sekarang coba deh cek, cover ranselmu masih bagus nggak?

3. Manfaatkan wadah-wadah memasak yang kamu bawa

Buat bama, manfaatkan wadah-wadah memasak yang kamu bawa buat nanjak. Beras dan telur masukin dalam nesting. Minuman-minuman sobek bisa kamu selipin juga di sana, begitu juga mie, kornet, sarden, dll.

Selain mengurangi sampah plastik, ini juga bakalan menghemat ruang dalam ransel kamu.

4. Bawa jeriken lipat, “water bladder,” dan botol minum sendiri

Pernah lihat pendaki yang turun bawa botol-botol kosong yang diiketin ke ransel? Kalau pernah, kamu pasti bisa membayangkan berapa banyak botol minuman yang beredar di gunung. Di antara botol-botol minuman itu nggak semuanya dibawa turun. Lama-lama bisa menumpuk.

Kamu bisa ikut mengurangi peredaran botol plastik dengan cara membawa jeriken lipat, “water bladder,” dan botol minum sendiri. Kalau kamu nanjak ke gunung-gunung yang banyak sumber airnya (misalnya Argopuro, Rinjani, atau Singgalang), kamu bisa aja nanjak cuma bawa botol minum kecil dan water bladder.

5. Gunakan pakaian yang cepat kering

Pakaian kotor pas nanjak biasanya dimasukin dalam plastik supaya aromanya nggak mengontaminasi benda-benda lain.

Tapi, ternyata ada jenis-jenis pakaian yang cepat kering, yang nggak bakalan (terlalu) bau sehingga kamu mesti memasukkannya ke wadah plastik, misalnya Dri-Fit.

Gimana? Udah siap ikut serta mengurangi sampah plastik?

Tulisan sudah tayang di Telusuri

Berita terkait

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

3 menit lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

5 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

7 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

9 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

10 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

10 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

11 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

11 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

11 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya