Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

15 Menit yang Berharga Bersama Driver Online Go-Jek

image-gnews
Ellon, seorang pengemudi Go-Jek telah mampu memberikan nafkah kepada kedua anaknya lebih tinggi dari upah minimum regional. Sumber: swa.co.id
Ellon, seorang pengemudi Go-Jek telah mampu memberikan nafkah kepada kedua anaknya lebih tinggi dari upah minimum regional. Sumber: swa.co.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Binus Business School, pengetahuan bisa bersumber dari mana saja, termasuk driver online Go-Jek. Pada Sabtu lalu, di kelas Executing Business Strategy, dosen kami, Pak Firdaus Alamsjah, meminta mahasiswa memesan makanan melalui Go-Jek untuk menguji secara langsung layanannya. Hari itu kami sedang membahas studi kasus perusahaan yang didirikan Nadiem Makarin yang dipublikasikan Nanyangn Technological University Singapura,  

Sudah banyak akademikus dan penerbitan bergengsi membahas Go-Jek, terutama membedah strategi Nadiem, kelahiran 1984 lulusan MBA dari Harvard Business School, mengubah Go-Jek yang kurang populer ketika diluncurkan pada 2010 menjadi perusahaan berpredikat kuda bercula satu alias unicorn pada 2016. Ini sebutan untuk perusahaan yang nilainya (termasuk pendanaan) tembus US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun. Tahun ini, valuasi Go-Jek Rp 53 triliun setelah disuntik modal oleh gergasi Google.

Image result for gojek tempo
Nadiem Makarim (Tempo, 2016)

Di awal pendiriannya, Nadiem mengandalkan 20 pengemudi Go-Jek dengan pemesanan melalui telepon dan SMS. Ia terinspirasi membuat layanan ini karena acap terjebak macet setiap berangkat dan pulang kerja dari kantornya di McKinsey, lembaga konsultan bisnis, di Wisma GKBI Jakarta, di kawasan Semanggi.

Call-center itu ternyata kurang diminati konsumen karena ribet. Nadiem lalu mengubahnya menjadi aplikasi tiga tahun kemudian, sebagai mana Uber yang sudah populer di Amerika. Sejak itu Go-Jek menjadi aplikasi terkenal seiring makin banyaknya orang Indonesia yang memakai telepon pintar.

Maka, jadilah hari itu dua pengemudi Go-Jek menjadi dosen tamu. Mereka Pak Ibrahim dan Pak Syamsul. Pak Syamsul tiba lebih dulu karena mengirim pesanan kopi-susu Temu yang tokonya ada di Jalan Senopati, hanya dua kilometer dari Kampus Binus di Senayan. Ia tiba di kampus tujuh menit setelah kami memesannya. Pak Ibrahim tiba sepuluh menit kemudian mengantar pisang goreng Ibu Ninik di tanjung Duren, 10 kilometer dari Binus.

Pak Firdaus meminta izin kepada keduanya memakai waktu kerja mereka untuk ditanyai seputar layanan Go-Jek. “Jangan lebih dari 15 menit,” kata Pak Ibrahim, dengan mimik yang serius. “Kalau lebih dari itu saya bisa tidak mendapatkan poin.”

Pak Ibrahim lalu menjelaskan bagaimana sistem poin Go-Jek amat berpengaruh pada penghasilannya dalam sehari. Waktu 15 menit itu bisa jadi seharga 1 poin yang harus ia kumpulkan agar genap 30 sehari untuk mengejar bonus Rp 200.000. Jika dalam sehari ia tak mendapat jumlah poin itu, Pak Ibrahim hanya memperoleh penghasilan dari ongkos ojek saja, ditambah tip dari penumpang jika ada. “Ongkos mah tak seberapa, pak,” kata dia.

Dengan tangkas ia mencontohkan jika dalam sehari ia mengantarkan penumpang sebanyak 10 trip dan ongkos tiap perjalanan Rp 10.000, ia hanya membawa pulang Rp 100.000. Soalnya, Go-Jek kini sudah menurunkan tarif per kilometer dari Rp 4.000 menjadi Rp 1.500 per kilometer saja. Tarif yang berkurang plus pengemudi yang kian banyak membuat persaingan antar pengemudi Go-Jek menjadi sengit.

Maka Pak Ibrahim dan Pak Syamsul mengandalkan poin untuk membukukan penghasilan. Keduanya lebih senang mengumpulkannya lewat order makanan. Mesin algoritma Go-Jek akan memberi tahu pengemudi mana saja restoran yang paling laris dan paling dekat dengan mereka. Pak Syamsul nongkrong di dekat kopi Temu karena, kata dia, di sekitarnya banyak restoran yang sering mendapat order melalui aplikasi.

Pak Syamsul bekerja 13 jam sehari. Ia narik penumpang jam 7-11 pagi, lalu istirahat, mulai lagi jam 1-3 siang, istirahat lagi, dan mulai narik lagi jam 4 hingga pukul 10 malam. Total penghasilan dari ongkos, tip, dan bonus poin sebesar Rp 500 ribu. Dari jumlah itu, Go-Jek menarik 20 persen. Pak Syamsul sudah setahun menjadi pengemudi dan tak menyesal telah keluar bekerja sebagai kepala pengawas di sebuah restoran besar di Cikini.

Dari Pak Syamsul dan Pak Ibrahim kami juga tahu bagaimana mesin algoritma Go-Jek bekerja. Mesin Go-Jek akan mengarahkan pesanan terdekat kepada para pengemudi baru sehingga mereka banjir order dan bisa membukukan poin dalam waktu cepat. Cara ini membuat para pengemudi “ketagihan” narik atau istilah populer di kalangan pengemudi: Gacor, gampang cari orderan. Hingga tiba waktunya pesanan mulai berkurang karena dibuka untuk pengemudi lain.

Itulah kenapa banyak cerita pengemudi yang mengeluh penghasilannya berkurang setelah agak lama bergabung dengan Go-Jek. Persaingan menjadi ketat karena kendati jumlah pesanan bertambah, pengemudi yang melihatnya di aplikasi menjadi bertambah juga. Rebutan penumpang dan tekanan mengumpulkan poin untuk membukukan bonus menjadi tak terelakkan. “Tapi itu juga tergantung kita, pak,” kata Pak Syamsul. “Kalau rajin mah poin dapat terus.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, kata Pak Ibrahim, menjadi pengemudi Go-Jek harus punya siasat juga. Ia, misalnya, lebih senang antar-jemput makanan karena mesin algoritma memberi tahu mana saja restoran yang terlaris dan terdekat dengannya dan jarak tempuhnya tak terlalu jauh. Mesin algoritma juga biasanya mengarahkan konsumen membeli makanan dari restoran yang terdekat, lalu terlaris atau terpopuler di kawasan tempat memesannya.

Waktu menjadi faktor yang menentukan apakah para pengemudi Go-Jek bisa mengumpulkan poin atau tidak. Poin adalah target, KPI, manajer, pengawas, sekaligus bos para pengemudi ojek aplikasi.

Cara lain mendapatkan poin adalah menawarkan isi ulang Go-Pay. Jika penumpang atau pemesan setuju, mereka mendapat poin tambahan. Go-Jek memang telah berkembang menjadi aplikasi teknologi keuangan sekaligus melalui Go-Pay. Konsumen didorong untuk memakai layanan ini dengan fungsi yang kian beragam, lewat penurunan tarif dibandingkan dengan jika bayar tunai. Tak hanya untuk urusan bayar ojek, Go-Pay juga menyediakan layanan isi ulang pulsa hingga bayar listrik atau BPJS. Kata Pak Syamsul, di kota selain Jakarta malah sudah ada pengemudi Go-Jek yang mencicil rumah lewat potongan langsung melalui Go-Pay.

Go-Jek sudah ada di 50 kota di Indonesia. Dari hanya tiga layanan: transportasi, logistik, dan belanja, Go-Jek kini sudah merambah ke 18 layanan dengan 15 juta pengguna per pekan dan melibatkan 900.000 pengemudi. Menurut Kompas.id, ada 100 juta transaksi setiap bulan melalui aplikasi ini antara konsumen dengan pengemudi, pengemudi dengan 125.000 toko. Go-Jek agaknya makin tergiur mengembangkan transaksi digital melalui Go-Pay untuk strategi mendatang.

Lembaga Demografi Universitas Indonesia menghitung tahun lalu dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia melalui aplikasi Go-Jek sebanyak Rp 8,2 triliun per tahun terhadap ekonomi nasional. Para mitra penyedia barang yang ada di Go-Jek juga mendapat tambahan penghasilan Rp 1,7 triliun per tahun.

Yang belum dihitung UI adalah berapa banyak usaha tanpa toko fisik yang tumbuh akibat Go-Jek. Ini penting jika kita ingin menghidupkan ekonomi berbasis digital seperti di Cina, yang membuat Amerika rikuh dan cemas, seperti tergambar dalam laporan terbaru majalah The Economist. Juga efek Go-Jek terhadap produktivitas orang Indonesia. Apakah pendapatan per kapita orang Indonesia naik akibat kerjanya menjadi produktif karena mobilisasinya lebih efektif setelah ditolong Go-Jek?

Cerita Pak Ibrahim dan Pak Syamsul selama 15 menit di kelas telah menjadi bahan pengetahuan tambahan di luar pembahasan strategi bisnis berdasarkan teori-teori hebat semacam bisnis model Osterwalder dan Pigneur (2010), atau strategi bisnis Blue Ocean dari Kim dan Mauborgne (2015), eksekusi melalui Balance Scorecard yang digagas Kaplan dan Norton (1992).

Pak Ibrahim tangkas menjawab setiap pertanyaan, bahkan ia menjawabnya dalam bahasa Inggris—bahasa pengantar belajar di BBS. Ketika teman kami, Taye, dari Korea Selatan terbata-bata bertanya dalam bahasa Indonesia, Pak Ibrahim langsung menjawabnya dalam bahasa Inggris. Sebelum bergabung dengan Go-Jek ia bekerja di sebuah perusahaan multinasional batu-bara.

“Anak saya juga di Binus. S-1 masih semester 3,” katanya. “Anak saya dua, kakaknya sudah bekerja. Pintar-pintar semua, tidak seperti bapaknya. Saya keras dalam pendidikan kepada anak-anak. Kalau mau main ada waktunya, yang penting belajar.”

Sungkem….

Tulisan ini sudah tayang di Catataniseng

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek dan Grab Tak Berikan THR ke Driver sesuai Arahan Kemnaker, Asosiasi Driver Online: Blunder Pemerintah

37 hari lalu

Pengemudi ojek online (ojol) Grab menjemput penumpang di Stasiun Cawang, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Grab Indonesia menyatakan tidak akan memberikan THR, tetapi akan memberikan insentif khusus hari raya Idulfitri 2024 kepada mitra ojol. TEMPO/Subekti.
Gojek dan Grab Tak Berikan THR ke Driver sesuai Arahan Kemnaker, Asosiasi Driver Online: Blunder Pemerintah

Asosiasi Driver Online atau ADO angkat bicara atas sengkarut pemberian THR kepada mitra pengemudi.


Anak Driver Grab Berprestasi Raih Beasiswa, dari Penyandang Disabilitas hingga Atlet Bisbol

28 September 2023

Ilustrasi beasiswa. Forbes.com
Anak Driver Grab Berprestasi Raih Beasiswa, dari Penyandang Disabilitas hingga Atlet Bisbol

Grab Indonesia dan BenihBaik.com telah mengumumkan penerima program Beasiswa GrabScholar 2023. Beasiswa ini diberikan kepada pelajar dari jenjang pendidikan yang beragam. Mulai dari SD, SMP, SMA, hingga universitas.


TKP Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok di Jalan Sepi, Pengurus Lingkungan Imbau Warga Pasang CCTV

6 Februari 2023

TKP pembunuhan sopir taksi online Jalan Nusantara Perumahan Bukit Cengkeh Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin 6 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
TKP Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok di Jalan Sepi, Pengurus Lingkungan Imbau Warga Pasang CCTV

Lokasi TKP Pembunuhan sopir taksi online Sony Rizal Taihitu di Perumahan Bukit Cengkeh 1 Jalan Nusantara RT 06 RW 15, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat hanya ada dua unit Closed Circuit Television (CCTV).


Komunitas Driver Online Depok Ingin Polisi Segera Ungkap Pembunuh Tony RizaL Taihitu

24 Januari 2023

Anggota DOB saat menunggu order di salah satu basecamp di Kota Depok, Selasa 24 Januari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Komunitas Driver Online Depok Ingin Polisi Segera Ungkap Pembunuh Tony RizaL Taihitu

Driver online Depok Online Bersatu (DOB) mendesak aparat penegak hukum segera mengungkap kasus pembunuhan Tony Rizal Taihitu di Bukit Cengkeh, Depok.


Kasus Pembunuhan Driver Taksi Online yang Mayatnya Dibuang ke BKT, 3 Pelaku Terancam Hukuman Mati

17 Oktober 2022

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Driver Taksi Online yang Mayatnya Dibuang ke BKT, 3 Pelaku Terancam Hukuman Mati

Modus pencurian disertai pembunuhan driver taksi online itu dilakukan para pelaku dengan meminjam ponsel milik saksi E untuk memesan kendaraan.


Driver Online Curhat Penghasilan Berkurang 40 Persen Imbas Harga BBM Naik

22 September 2022

Pengemudi transportasi berbasis aplikasi yang tergabung dalam Koalisi Driver Online (Kado) melakukam aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI pada Rabu, 21 September 2022. TEMPO/Khory Alfarizi
Driver Online Curhat Penghasilan Berkurang 40 Persen Imbas Harga BBM Naik

Driver online menceritakan penghasilannya menurun setelah harga Bahan Bakar Minyak atau BBM naik.


Demo Driver Online, Anggota DPR Janji Temui Pengemudi pada 28 September

22 September 2022

Massa aksi Demonstrasi Driver online memulai aksinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menyalakan flare di halaman depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 21 September 2022. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Demo Driver Online, Anggota DPR Janji Temui Pengemudi pada 28 September

Driver online dari berbagai daerah yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung, berunjuk rasa di depan Gedung DPR, kemarin.


Cerita Driver Online yang Tarifnya Dipotong Aplikator 35 Persen

21 September 2022

Massa aksi Demonstrasi Driver online mulai bergerak ke halaman depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 21 September 2022. Dalam aksinya demostrasi membawa 3 tuntutan diantaranya pengemudi transportasi online meminta DPR untuk mempercepat pengesahan Rancangan Undang-undangan (RUU) Transportasi Daring menjadi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2022. Pengemudi transportasi online juga akan menunggu RUU Transportasi Daring disahkan menjadi UU. Pengemudi transportasi online berharap DPR juga bisa menekan aplikator untuk menandatangani kesepakatan platfom fee sebesar 10 persen. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Cerita Driver Online yang Tarifnya Dipotong Aplikator 35 Persen

Pekan lalu, Driver Online Indonesia atau Drone berunjuk rasa di kantor Grab Indonesia dan Gojek.


Driver Online Demo di Depan Gedung DPR Hari Ini, Berikut 3 Tuntutannya

21 September 2022

Massa aksi Demonstrasi Driver online memulai aksinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menyalakan flare di halaman depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 21 September 2022. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Driver Online Demo di Depan Gedung DPR Hari Ini, Berikut 3 Tuntutannya

Para pengemudi berbasis aplikasi lintas organisasi yang tergabung dalam Koalisi Driver Online (Kado) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR.


1.000 Driver Online Demo di DPR Besok: Tuntut RUU Transportasi Online Dipercepat, Biaya Aplikasi 10 Persen

20 September 2022

Massa aksi gabungan pengemudi taksi online yang tergabung dalam Driver Online Indonesia (DRONE) di depan Kantor Gojek, Blok M, Jakarta Selatan, pada Senin, 12 September 2022. TEMPO/Khory Alfarizi
1.000 Driver Online Demo di DPR Besok: Tuntut RUU Transportasi Online Dipercepat, Biaya Aplikasi 10 Persen

Para pengemudi ojol yang tergadung dalam Koalisi Driver Online (Kado) akan menggelar aksi demonstasi besok pada Rabu, 21 September 2022