TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu bagian esensial yang diperlukan tubuh. Vitamin C diduga berguna sebagai anti-oksidan yang bertugas melindungi kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan radikal bebas. Asupan vitamin C ke dalam tubuh dapat melalui konsumsi makanan yang tinggi akan kandungan vitamin C, suplemen, ataupun dapat juga dengan suntik vitamin C.
Sebenarnya, manfaat suntik vitamin C belum dapat dibuktikan seutuhnya, sehingga masih dibutuhkan penelitian yang lebih menyeluruh. Berikut beberapa kemungkinan manfaat penyuntikan vitamin C.
Sebagai Penanganan Defisiensi Vitamin C
Penyuntikan vitamin C mungkin dibutuhkan oleh mereka yang mengalami kekurangan atau defisiensi vitamin C akut. Penyuntikan juga mungkin saja dibutuhkan untuk mereka yang kurang dapat menyerap vitamin C secara oral atau lewat mulut.
Penyakit akibat kekurangan vitamin C disebut skurvi. Pada defisiensi vitamin C, seseorang bisa mengalami gejala-gejala, seperti gusi berdarah, radang gusi, ataupun kecacatan perkembangan tulang serta gigi. Sementara itu, keadaan medis seperti menanggung derita batuk rejan, pneumonia, difteri, sinusitis, tuberkulosis, ataupun demam rematik, bisa meningkatkan kebutuhan vitamin C pada penderitanya.
Membantu Pembentukan Kolagen
Sumber eksternal asam askorbat dibutuhkan untuk pembentukan kolagen serta perbaikan jaringan. Kolagen yaitu protein pada tubuh yang memberi kekuatan serta struktur tubuh. Kolagen ada pada kulit, otot, tendon, dan tulang. Sementara itu, kekurangan vitamin C bisa beresiko pada struktur kolagen, sehingga bisa menyebabkan lesi atau kelainan pada tulang serta pembuluh darah.
Menghambat Sel Kanker
Suatu riset menemukan kalau penyuntikan vitamin C dengan dosis tinggi bisa menghalangi perkembangan sel kanker. Berdasar pada percobaan di laboratorium serta pada hewan, suntikan vitamin C bisa mengurangi perkembangan tumor otak, tumor pada indung telur atau ovarium, dan tumor pankreas. Tetapi, sampai sekarang ini belum ada bukti klinis kalau penyuntikan atau mengkonsumsi vitamin C bisa secara efektif mengatasi kanker pada manusia.
Beberapa riset lain menyebutkan sebaliknya, kalau anti-oksidan dosis tinggi bisa membuat penanganan kanker jadi kurang efektif, menurunkan manfaat radioterapi serta kemoterapi yang diperlukan penderita kanker. Oleh karena itu, masih dibutuhkan riset yang lebih mendalam mengenai kemungkinan manfaat suntik vitamin C pada pasien kanker.
Membantu Merawat Kulit
Penggunaan vitamin C yang dioleskan di kulit kemungkinan bermanfaat membantu merawat kulit keriput ataupun kulit kemerahan atau eritema. Tetapi tak demikian halnya dengan suntik vitamin C. Meskipun sekarang ini beberapa orang berharap bisa mengurangi keriput wajah serta memutihkan kulit lewat cara suntik vitamin C, kenyataannya belum ada bukti medis yang cukup untuk hal itu.
Suntik vitamin C dosis tinggi tak bisa dilakukan secara asal-asalan karena bisa menyebabkan masalah fungsi ginjal, termasuk juga batu ginjal. Suntik vitamin C juga tak disarankan untuk penderita gagal ginjal. Bila Anda berniat memperoleh suntik vitamin C, pastikan untuk memperolehnya di klinik atau rumah sakit dan setelah melalui pemeriksaan untuk meyakinkan apakah Anda betul-betul memerlukan suntik vitamin C.
Selain itu, penyuntikan vitamin C pada ibu hamil belum diketahui secara pasti apakah bisa mengakibatkan ancaman pada janin atau bisa beresiko pada kemampuan reproduksi. Sebaiknya pilihlah sisi aman untuk menghindari suntik vitamin C untuk ibu hamil. Penyuntikan asam askorbat sebaiknya hanya diberikan pada ibu hamil bila betul-betul diperlukan serta harus di bawah pengawasan medis. Selain itu perlu diingat kalau ibu hamil yang berisiko mengalami tekanan darah tinggi sepanjang kehamilan harus waspada dalam mengkonsumsi apapun yang memiliki kandungan vitamin C.
Tulisan ini sudah tayang di Hooknhound