Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Traveling ke Bandung, Benar-benar untuk Melepas Penat

image-gnews
Gedung Date di Bandung.
Gedung Date di Bandung.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aku sering ke Bandung, tapi selalu untuk urusan kerja. Bahkan pernah untuk meeting doang, terus balik lagi hari itu juga. Temanku, Yassir, Aparatur Sipil Negara gaul di Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan Bandung adalah kota tinggal impian. Masak sih?

Aku selalu jawab, "kok aku gak ya." Alasannya karena Aku gak punya histori apapun tentang Bandung. Ya karena itu tadi, ke sana cuma kerja doang.

Akhir tahun kemarin, The Binals ( Jojo dan Sherlina) memasukkan aku ke grup hunting foto Bandung. Isinya ada Hindrawan dan Eric juga. Mereka mengajak traveling ke Bandung, sekedar berleha-leha di kafe, taman kota, atau belanja ala-ala ke factory-factory outlet di sana. Oke deh, pikirku. Lagian kan ini kesempatan menjelajah kota yang gak punya sejarah dalam memori otakku tadi. Hehehe.

Menjelang hari-H, ci Jojo, sang wanita ular dengan karir cemerlang memutuskan gak jadi pergi karena ada beberapa meeting yang katanya luar biasa penting (bahkan lebih penting dari berlibur sebentar saja). Kan kampret! Si Eric juga gak kalah sibuk, bahkan sampai kami pulang ke Jakarta juga gak muncul di grup Whatsapp.

Okelah, kita tinggalkan mereka.

Drama dimulai ketika aku ketinggalan kereta. Ini sih kocak. Aku bangun jam 5 pagi setelah ditelpon Sherlina, ketika kereta pagi itu sudah melaju. Padahal udah set alarm jam 3. Tapi, ya gitu, gak kebangun juga. Dengar suara alarm juga nggak. Wkwkwk.

Mereka menyarankan naik travel. Karena aku gak sanggup menghadapi macetnya Jakarta-Bogor, memutuskan gak usah pergi daripada harus naik mobil. Dengan buru-buru, aku ke Stasiun Gambir. Gamblinglah. Kalo dapat kereta selanjutnya, ya berangkat. Kalo gak dapat, ya pulang, terus lanjutin tidur lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dasar rejeki anak (gak) soleh, aku dapat kereta untuk jam 6.15. Si dua anak hilang (Sherlina dan Hindrawan) sudah sarapan nasi campur duluan di Tipsy Pig, gak jauh dari Stasiun Bandung. Aku menyusul begitu tiba jam 10. Jalan kaki, menikmati Sabtu pagi yang lama gak pernah kunikmati. Jalan kaki dari Stasiun Palmerah ke kantor aja malas.

Karena niat ke Bandung emang hanya rehat dari kecepatan ibu kota, kami gak mau buru-buru. Tetap aja sih, tabiat berkejaran dengan waktu muncul. Kadang jadi bete karena diburu-buru.

Kami singgah dulu ke penginapan murah di Jalan Braga. Cuma 150 ribu per orang. Kayak asrama putra. Seru.

Besok paginya, kami ke Taman Hutan Raya Kota Bandung. Well maintened nih. Reccomended kalau jalan ke Bandung, kudu ke sana. Udaranya masih sangat-teramat-sangat segar. Banyak tempat yang bisa dijelajahi di dalamnya. Gua Jepang, Gua Belanda, beberapa curug, taman  bermain, sampai Tebing Keraton.

Turun ke kota lagi, kami ke Bandung Creative Hub. Ini sih jangan ditanya. Baru buka akhir tahun kemarin, sudah rame pengunjung. Dan, ini buka setiap hari. Kalau mau buat acara, semuanya gratis-tiss-tissss-tissssssss. Tempatnya sangat bagus. Cuma belum selesai semua ruangannya. Dalam waktu dekat katanya akan rampung.

Tulisan ini sudah tayang di Gustersihombing

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

15 jam lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.


Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

16 jam lalu

Penumpang Kereta Api Menoreh dari Semarang saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).


5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

21 jam lalu

Petugas melakukan pengecekan terakhir kursi Kereta Api Majapahit Generasi Baru jurusan Malang-Jakarta saat pemberangkatan perdana di Stasiun Malang, Jawa Timur, Senin, 25 Maret 2024. Kereta Api Majapahit Generasi Baru produksi PT INKA tersebut memiliki delapan rangkaian gerbong yang masing-masing terdiri dari 72 kursi penumpang serta dilengkapi berbagai macam fasilitas. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.


2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

23 jam lalu

Memori penyimpanan WhatsApp harus rutin dibersihkan agar kinerja aplikasi tidak lemot. Ini cara bersihkan penyimpanan WhatsApp. Foto: Canva
2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.


3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

1 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

Terkadang chat dihapus karena memori penuh, namun ada riwayat chat di WhatsApp yang tiba-tiba dibutuhkan. Begini cara mengembalikannya.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

2 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

2 hari lalu

Untuk mengunci percakapan pribadi dan bersifat rahasia, Anda bisa menggunakan fitur chat lock WhatsApp. Berikut manfaat dan cara menggunakannya. Foto: Canva
WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.


Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

3 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

Untuk mengatasi notifikasi WhatsApp terlambat muncul, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.


Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

3 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

Ketahui cara pakai dua nomor WhatsApp di satu HP tanpa aplikasi tambahan untuk perangkat Android. Caranya cukup mudah dan praktis.