Lalu, apakah penghasilan dari menulis buku itu besar? Tidak sama sekali, karena penghasilan yang diperoleh seorang penulis buku pemula hanya berkisar 10 persen dari harga buku, di mana penghasilan tersebut masih harus dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas dividen sebesar 1,5 persen dan dibagi-bagi lagi ke tiap-tiap penulis apabila buku tersebut ditulis secara keroyokan.

Menjadi penulis buku dan berharap mendapat hidup layak dari hasil menulisnya merupakan pekerjaan yang berat dilakukan di Indonesia, di mana para penulis buku yang berhasil kaya dari menulis sangat sedikit jumlahnya, apabila dibandingkan dengan kemiskinan di wilayah timur Indonesia.

Salah satu misi pribadi saya yang belum tercapai hingga saat ini adalah menulis buku perjalanan secara solo, bukan sekadar menulis kompilasi bersama teman-teman. Namun, komitmen untuk melakukan hal ini sangat berat dilaksanakan, terlebih dengan kesibukan saya saat ini.

Perencana dan Pemandu Perjalanan

Berbekal pengalaman, saya mulai belajar bagaimana memanfaatkan hal-hal yang saya dapat ketika traveling untuk kemudian diolah menjadi duit. Di antaranya dengan menjadi perencana perjalanan termasuk menjadi pemandu perjalanan. Merencanakan perjalanan termasuk hal yang susah-susah gampang, karena saya dituntut untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan destinasi yang dituju, merencanakan budget liburannya, dengan melakukan riset secara berkala supaya mendapatkan informasi yang selalu aktual.

Berikutnya adalah menjadi pemandu perjalanan, pekerjaan yang mengharuskan ego saya untuk selalu mengalah demi kepuasan konsumen. Dalam bidang ini, memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan konsumen adalah wajib hukumnya. Beberapa trip yang pernah saya bawa hingga saat ini adalah Coldplay Paris, Photowalk Jogja, juga private trip ke Spanyol. Alhamdulillah, para peserta mengaku puas dengan all-in service saya. Semoga mereka melakukan RO lagi.

Tulisan ini sudah tayang di Backpackstory