Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mungkinkah 2019 Tak Ada Lagi Tuberculosis?

image-gnews
Ariana Pedraza, berteriak menahan sakit usai disuntik oleh seorang perawat. Pemerintah Amerika memberikan vaksin gratis untuk sejumlah penyakit meliputi tetanus, hepatitis dan TBC.  New York, 1 September 2015. Spencer Platt/Getty Images
Ariana Pedraza, berteriak menahan sakit usai disuntik oleh seorang perawat. Pemerintah Amerika memberikan vaksin gratis untuk sejumlah penyakit meliputi tetanus, hepatitis dan TBC. New York, 1 September 2015. Spencer Platt/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa tuberculosis atau tuberkulosis | TBC adalah salah satu dari sepuluh penyebab kematian di seluruh dunia. Tahun lalu terdapat 10 juta orang menderita tuberculosis dan sekitar 1,6 juta meninggal, termasuk 0,3 juta pada orang dengan infeksi TB dan HIV. Selain itu, sekitar 1 juta anak sakit tuberculosis tertular dari orang dewasa di sekitarnya dan 230.000 anak meninggal, termasuk anak dengan infeksi HIV dan TB. Sebaiknya, apa yang harus kita lakukan?

TB terjadi di setiap bagian di belahan dunia. Pada 2017, jumlah terbesar kasus tuberculosis baru terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat, dengan 62 persen  kasus baru, diikuti oleh wilayah Afrika, dengan 25 persen kasus baru. Pada 2017, 87 persen kasus TB baru terjadi di 30 negara dengan beban TB yang tinggi dan delapan negara menyumbang dua pertiga dari kasus TB baru, yaitu India, Cina, Indonesia, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Secara global, kejadian tuberculosis menurun hanya sekitar 2 persen per tahun dan sebenarnya penurunannya perlu dipercepat hingga 4-5 persen untuk mencapai sasaran tahun 2030, sesuai Strategi Mengakiri TB (End TB Strategy). Diperkirakan 54 juta jiwa telah berhasil diselamatkan melalui proses diagnosis dan pengobatan TB yang tepat antara tahun 2000 dan 2017. Mengakhiri epidemi TB pada tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

WHO telah melangkah lebih jauh dan menetapkan target 2035 pengurangan 95% kematian dan penurunan 90% kejadian TB, dibandingkan dengan tingkat saat ini dan sama dengan di negara yang memiliki insiden TB rendah saat ini. Strategi ini menggunakan tiga pilar strategis untuk mengakhiri epidemi secara efektif. Pilar 1 adalah perawatan dan pencegahan yang terpusat pada pasien. Pilar 2 adalah kebijakan yang berani dan sistem yang mendukung dan Pilar 3 adalah penelitian intensif dan inovasi.

Lucica Ditiu, Direktur Eksekutif STOP TB Partnership mengenalkan strategi baru yang disebut ‘Zero TB Cities’ yang merupakan bagian dari ‘Zero TB Initiative’. Gagasan ini adalah perubahan paradigma, dengan tujuan setiap orang sakit TB di sebuah kota akan memiliki akses ke layanan dengan standar setinggi yang telah tersedia dalam dekade ini, di Eropa dan Amerika Utara.

Inisiatif Nol TB (Zero TB) memiliki tiga cara, yaitu pertama mendukung koalisi antara pemerintah daerah, pebisnis, dan masyarakat sipil. Kedua, menggunakan pendekatan Search-Treat-Prevent (Pencarian – Pengobatan – Pencegahan) yang komprehensif. Ketiga, berfokus pada pencegahan menggunakan obat INH (isoniasid) dan perawatan TB di rumah, fasilitas kesehatan dan tempat bekerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inisiatif Zero TB bertujuan untuk mengatasi epidemi TB global ke fase eliminasi, dengan berfokus pada partisipasi pemerintah daerah untuk mendorong dan mempertahankan keberhasilan melawan penyakit TB.

The Zero TB Cities project (Proyek Kota Nol TB) berkomitmen untuk memanfaatkan kerangka kerja komprehensif berbasis bukti, untuk secara signifikan meningkatkan deteksi kasus, mengurangi penyakit, dan angka kematianTB. Program ‘Zero TB Cities’ telah dilaksanakan di Odessa (Ukraina), Dhakka (Bangladesh), Ho Chi Minh City, Hai Phong, dan Hoi An (Viet Nam), Chennai (India), Karachi (Pakistan), serta Carabayllo dan Lima (Peru).

Di Indonesia, program ‘Zero TB Cities’ ini akan dilaksanakan di Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo, keduanya di DIY. Peresmiannya akan dilakukan pada Hari TB Sedunia pada Minggu, 24 Maret 2019. Proyek ambisius sebagai bagian dari inisiatif ‘Zero TB’ dengan pendekatan ‘Search-Treat-Prevent’ tanpa pengembangan imunisasi BCG yang terbukti belum cukup efektif, tentu menjadi dilematis dan perlu dikritisi.

Ayo kita bikin Indonesia benar-benar zero tuberculosis.

Artikel ini sudah tayang di Dokterwikan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

20 menit lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

14 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

18 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

19 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

22 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza


Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

23 hari lalu

Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam RTM pembahasan pemberian diskon tarif tol periode mudik Idul Fitri 1445 H/2024 M, melalui Zoom, Selasa, 4 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

29 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

37 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

37 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.