Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Toleransi dan Penghangat Makanan di Museum Biara Ursulin

image-gnews
Ini adalah kotak kayu untuk menghangatkan makanan yang dulu biasa digunakan para suster di Biara Ursulin Santa Maria menyimpan makanan untuk disantap siswa muslim. Kotak penyimpan makanan itu hingga sekarang masih tersimpan di Museum Biara Ursulin Santa Maria, Jakarta. Foto: Reh Atemalem/blogger
Ini adalah kotak kayu untuk menghangatkan makanan yang dulu biasa digunakan para suster di Biara Ursulin Santa Maria menyimpan makanan untuk disantap siswa muslim. Kotak penyimpan makanan itu hingga sekarang masih tersimpan di Museum Biara Ursulin Santa Maria, Jakarta. Foto: Reh Atemalem/blogger
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toleransi beragama bukan sekadar slogan di Museum Biara Ursulin Santa Maria di Jakarta. Jejaknya masih terlihat jelas dan masih dipraktikkan hingga sekarang. 

“Ini adalah penghangat makanan yang sering digunakan pelajar muslim untuk menyimpan makanan sahur,” ujar Suster Museum Biara Ursulin Santa Maria saat sedang memandu kami-rombongan pengunjung dari Ngopi Jakarta-berkeliling, bulan lalu di Jakarta.

Saya terdiam, lalu menatap lekat kotak seukuran satu kali satu meter itu. Kotaknya berbahan kayu dengan cantelan gembok. Masih terlihat kokoh walaupun usianya sudah lebih dari seratus tahun. Suster membuka bagian atap kotak dan menunjukkan kepada kami kain serupa karung goni. Kasar, tebal, dan luas.

Pada masa itu belum ada alat-alat dapur berteknologi tinggi semacam kulkas, magic com, apalagi microwave. Biasanya, Suster yang bertugas di area dapur akan masak sehari tiga kali untuk seluruh penghuni biara. Lalu, makanan yang dimasak akan habis dalam satu kali hidang.

Tantangan muncul saat Ramadan, bulannya wajib berpuasa bagi umat muslim. Tidaklah memungkinkan bagi suster untuk memasak sahur bagi pelajar muslim saat dini hari. Tapi, membiarkan para siswa berpuasa tanpa makan juga di luar kesanggupan nurani para pengajar. Inilah jejak toleransi antar umat yang sudah dipraktikkan saat Indonesia masih di masa kolonial. 

Setelah satu, dua, dan sekian percobaan, kotak penghangat makanan jadi pemenang. Kotak itu sukses menyusup masuk, menjadi salah satu peralatan dapur wajib milik biara yang dibangun pada tahun 1875 ini.

Sepanjang suster bercerita, otak saya memproduksi banyak pertanyaan. Soal pelajar muslim, soal Katolik, dan soal biara. Lalu, sebelum sempat saya hamburkan semuanya ke luar, Suster berkata, “Meskipun ini sekolah Katolik, kami menerima pelajar dari berbagai agama.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekolah pada zaman dahulu, khususnya untuk perempuan, adalah wujud kemewahan. Biara menjadi salah satu lembaga yang mengambil peran mendidik para perempuan. Karena sedikitnya pilihan, anak-anak perempuan, meskipun bukan Katolik, disekolahkan juga ke biara. Namun, Biara Ursulin Santa Maria, dengan amanah yang diberikan,  mengambil peran yang melebihi kewajiban.

Tidak hanya memberi pendidikan baca tulis agar para perempuan mampu menciptakan nasibnya sendiri, Biara juga memberi pengajaran soal iman dan kasih sayang. Soal berbagi, meski tidak menyembah satu tuhan yang sama di bumi. Soal tanggung jawab dan langkah untuk melaksanakannya sepenuh hati. Keberagaman dan toleransi sejatinya sudah dipraktikkan sejak dulu, saat ini kita mungkin sedikit melupakannya.

Salam damai

Museum Santa MariaBuka: Senin-Jumat, jam 08.00 – 14.00; Sabtu 08-13.00; Minggu/libur nasional sesuai perjanjian.Telp: 021(344-7273) HP/WA : 0896-5589-3880

Tulisan sudah tayang di Atemalem 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

23 jam lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

4 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

8 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

8 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

8 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

9 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

9 hari lalu

Manajemen Aryaduta Menteng berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan dari Yayasan Nurul Iman Jafariyah
Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.