Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resolusi Tahun Baru, Menuju Pertemanan Sehat, Ngarep Banget?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pertemanan sehat. wingsforlifeworldrun.com
Ilustrasi pertemanan sehat. wingsforlifeworldrun.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemanan sehat kayak Dian Sastro? Mungkin gak sih? Seperti orang kebanyakan, setiap awal tahun pasti dimulai dengan resolusi. Apa yang mau dicapai tahun ini?

Dan seperti tahun-tahun, atau bahkan dekade, sebelumnya. Resolusi 2019 pastinya masih tetap mainstream; pengen kurus, pengen sehat, pengen hemat, pengen kawin, pengen kawin lagi..eh. Gitulah.

Nah, menurut penelitian orang-orang yang kerjanya meneliti dan kami tinggal baca, agar suatu impian atau resolusi bisa terwujud ada baiknya dilakukan secara berkelompok. 

Sama toh seperti kerja kelompok, mau tidak mau pasti kelar, meskipun yang kerja akhirnya cuma seorang. Mungkin itu alasannya, kenapa berkelompok selalu sukses. Meski ada yang dikorbankan. 

Kebetulan, saya punya geng yang sangat-sangat tidak jelas. Isinya orang-orang yang punya keinginan fisik warbyasa dengan nafsu makan dan jajan yang tak kalah juara. Sebut saja nama sebenarnya; Gue, Rangga, Iwan, Abud, Maik.  

5 sekawan ini mulai resah dengan bentukan badannya, dan ingin sehat di tahun ini. Kami ingin punya pertemanan sehat seperti Dian Sastro dan kawan-kawan. Pertemanan yang kalo janjian lari bareng di Jerman, atau buka restoran diet di mal. 

              Kek gini loh contoh pertemanan sehat. Pic by Hitts via Google

Bukan pertemanan yang kalo janjian buat; males datang pagi ke kantor, mabur nonton, bagi donlotan, atau janjian nirfaedah lainnya. Kami ingin jadi #pertemanansehat.

Tapi, berhubung kami masih sebatas kepingin sehat, jadilah saat dilontarkan ide-ide hidup sehat banyak terjadi tawar menawar dan persengketaan di grup BBM. 

Oh iya, kami pake BBM Group, soalnya buat cari duit di #groupwar!  Mayan buat nonton gratis kalo dapat uang di DANA wkwkwkw. 

Ajakan pertama adalah sepekan tanpa gorengan, reaksinya adalah sebagai berikut. Penolakan yang terjadi adalah penolakan kelas berat, ini ibarat tawaran untuk memilih Jokowi sebagai presiden ke kaum kampret atau sebaliknya, tawaran memilih Prabowo ke kaum cebong. Mustahil disepakati. 

Akhirnya dicoba #nosweetdrinks selama seminggu? Responnya sih pada mengiyakan, terutama Rangga yang langsung menjawab: Bisa! 

Haqqul yakin dan mantap, semantap jargon iklan Partai Demokrat jaman dulu; Bisa!

Tapi, diam-diam ada satu kawan kami yang bingung bagaimana membedakan minuman manis dan tidak manis?? Dan dia banyak bertanya….

"MINUM CIMORY BOLEH GA????" kata Abud

"GPP, ASAL BELINYA JALAN KAKI KE PUNCAK!" jawab Rangga, kesal.

Singkat kata, semua berkomitmen bisa hidup tanpa minuman manis. Tapi di hari pertama, terjadilah ini… Orang yang teriak paling kencang “Bisa” berkhianat lebih dulu gara-gara liat mamang-mamang es kopi. 

Tapi bukan pengkhianatan Rangga yang membuat kami syok, melainkan pengakuan Abud , yang Alhamdulillah minum jus gak pake gula TAPI PAKE SUSU KENTAL MANIS!

Gara-gara kental manis, diet minum sehat berakhir pait. 

 

Hari kedua, gue coba cek dong. Terutama Abud yang masih suka offside. Minum apa mereka hari ini? Tapi selalu gagal. 

Beh intinya, setiap hari ada alasan kenapa mereka bobol diet minum sehat. Semula Maikel istiqomah sampe hari keempat. 

Sampai suatu waktu, dia khilap aja gitu minum TEH TALUA! Yang super duper manisss pastinya. Amsyong. 

Atau Iwan, yang heboh nuker duit DANA buat beli paket KFC. “Gak minum cola kok Gus, es lemon tea doang, tapi manis.”

Ngomong-ngomong, masih ingat Rangga yang teriak sanggup tapi akhirnya berkhianat di hari pertama? Dia langsung kena adzabnya, wkwkwkwkkwkw. 

Lantas, siapa dong yang bertahan hampir seminggu tanpa #sweetdrinks: JELAS GUE!

Kan, tantangannya cuma tidak minum manis. Bayangin aja gue sampai makan prosperity burger McD tanpa cola…cuma air putih. Gue sampe beli teh botol yang tawar. Ini karena gue wanita berkomitmen atas apa yang sudah dijanjikan! 

Tapi para kawan-kawan gue tidak terima dengan kesuksesan gue, menurut mereka sama aja bohong tidak minum manis tapi makan nasi. 

Lalu mereka menyerang gue, mentang-mentang gue abis makan nasi padang pake tunjang (sampe 2!).

Lalu, Iwan mengklaim bahwa tidak makan nasi putih jauh lebih baik. Buktinya dia pernah turun 10 kg dalam 1,5 bulan. 

Pertanyaan gue, sepanjang ketemuan sama dia tidak tampak sama sekali penyusutan di perutnya atau bagian tubuh manapun. 

Jadi, kapan Iwan sebenarnya bisa turun sampe 10 kilogram?

YA KALO BULAN PUASA MAH SEMUA UMMAT MUSLIMIN WAL MUSLIMAT ROHIMAKUMULLAH  TURUN BERAT BADAN!!! 

YANG NAEK CUMA TIKET PESAWAT SAMA EMOSI GUE PAS BACA BALASANNYA!

Begitulah, jadi gue simpulkan teman-teman gue lebih mudah bikin emosi ketimbang bikin sehat. Bye-bye pertemanan sehat. 

 

Artikel ini sudah tayang di Mbakgoes

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

5 hari lalu

Stevia. Kredit: Britannica.com
5 Pemanis Alami yang Diklaim Lebih Sehat Dibandingkan Gula, Ada Stevia hingga Yakon

Beberapa pemanis alami ini bisa menjadi alernatif pengganti gula pasir untuk menambah cita rasa manis di makanan atau minuman sebab diklaim memiliki risiko penyakit jauh yang lebih kecil


Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

10 hari lalu

Proyek Food Estate Prabowo dan Jokowi di Merauke
Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

Terdapat 10 perusahaan penggarap proyek food estate di Merauke yang digagas oleh pemerintahan Jokowi.


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

11 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.


10 Cara Menjaga Kadar Gula agar Seimbang

11 hari lalu

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
10 Cara Menjaga Kadar Gula agar Seimbang

Dengan mengikuti anjuran dan menerapkan tips berikut, kita semua bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil dan hidup lebih sehat.


Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

11 hari lalu

FPC. Gula, Garam, Lemak. Shutterstock
Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.


Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

32 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

Kesukaan terhadap rasa manis seringkali terbentuk sejak dini dan dapat bertahan hingga dewasa jika tidak diintervensi dengan tepat.


15 Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh

34 hari lalu

Ilustrasi makanan gizi seimbang. shutterstock.com
15 Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Daya Tahan Tubuh

Daya tahan tubuh bisa dijaga dengan baik jika menghindari makanan-makanan berikut ini.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

39 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


Tips Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Anak, Lakukan Secara Bertahap

47 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Tips Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Anak, Lakukan Secara Bertahap

Guru besar bidang gizi menyarankan beberapa cara agar anak kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.


Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

47 hari lalu

Karyawan menyusun minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan cukai terhadap produk plastik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) meminta pemerintah berhati-hati dalam pengenaan cukai untuk makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak (GGL).