Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Parenting: Jangan Lupa Bacakan Cerita kepada Anak Setiap Hari

image-gnews
Ilustrasi orang tua mendongeng. sheknows.com
Ilustrasi orang tua mendongeng. sheknows.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ragam cara parenting saat mendidik anak. Yang dimaksud di sini bukan tentang nilai-nilai apa yang akan ditanamkan, karena semua kita tahu jawabnya: ya nilai kebaikan. Yang banyak dibingungkan adalah, bagaimana sih caranya bagaimana metode yang paling tepat dalam mendidik anak.

Ada sebuah studi menarik di Inggris yang dilakukan selama sekitar 70 tahun. Kajian ini mulai dilakukan pada 14 ribu anak, dimulai sejak 1946 ketika Inggris dan sebagian besar Eropa baru saja selesai Perang Dunia II. Mereka mencatat apa saja tentang anak-anak pada pasca Perang, lalu yang lahir pada 1958, pada 1970-an dan juga diteruskan pada 1990-an, ketika anak-anak millenial lahir. Total ada sekitar 70 ribu anak dari lima generasi yang terlibat. Cukup banyak.

Data yang dikumpulkan juga bejibun, mulai dari soal psikologi, sosiologi, sampai soal kesehatan.

Ada banyak kesimpulan dari studi itu. Salah satunya adalah, pentingnya peran orangtua dalam rutinitas tidur dan bacaan anak.

Dalam studi parenting itu dibuktikan bahwa orangtua (meski miskin, tapi) punya hubungan baik dengan anak-anak, punya ambisi untuk keberhasilan anaknya di masa depan, akan membuat anak-anak mereka akan keluar dari kesulitan di masa depan. Peran orangtua amat penting di tahun-tahun awal kehidupan anak-anak.

Orangtua yang miskin ini bahkan bisa mengalahkan prestasi orangtua kaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana caranya?

Mereka sering mengobrol dengan anak-anaknya, mendengar keluh kesah mereka, merespons anak-anak dengan hangat, mengajari mereka huruf dan angka, mengajak jalan-jalan.

Dan yang terpenting adalah membacakan cerita ke anak-anak setiap hari. Dalam sebuah studi dibuktikan bahwa anak-anak yang dibacakan setiap hari saat mereka berumur lima dan diajari pelajaran pada umur 10 oleh orangtuanya, anak-anak ini pada umur 30 akan berhasil dalam karier. 
Waktu tidur juga penting. Dalam studi tentang tidur yang melibatkan 10 ribu anak, dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang tidur pada jam yang tidak teratur cenderung punya problem behavior, jika dibandingkan dengan mereka yang tidur teratur.

Jika di usia lima tahun mereka penting untuk dibacakan cerita, maka pada 10 tahun penting untuk mereka membaca sendiri. Buku seperti apa? Tidak ada jenis tertentu, yang penting mereka membacanya dengan senang, bukan terpaksa. Mereka yang senang membaca punya prestasi sekolah bagus, meski yang dibaca tidak ada hubungannya dengan pelajaran sekolah. Tips parenting kali ini, mengasyikkan ya.

Tulisan ini sudah tayang di Almuslim

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

5 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.