Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setiap Tahun, Lebih dari 300 Ribu Anak Didiagnosis Kanker

image-gnews
Lara Mostafa, seorang anak penderita kanker, menyisir rambut barunya setelah mendapatkannya dari sebuah <i>barbershop</i> di Kairo, Mesir, 5 November 2018. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Lara Mostafa, seorang anak penderita kanker, menyisir rambut barunya setelah mendapatkannya dari sebuah barbershop di Kairo, Mesir, 5 November 2018. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Jumat pekan lalu, dunia memperingati Hari Kanker Anak Internasional. Sorotan tahun ini ditujukan untuk mencermati tindakan global terpadu dalam mengatasi tantangan kanker pada anak. Secara global, kanker anak dan remaja berpotensi untuk melebihi penyakit menular, sebagai salah satu penyebab kematian akibat penyakit yang tertinggi pada anak. 

Tema 2019 adalah “Advance Cures and Transform Care”. Pesan ini menyoroti ketidaksetaraan mencolok atas akses terhadap terapi di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan data ada 80 persen anak dengan kanker hidup.

Anak dan remaja di Afrika, Asia dan Amerika Latin dan di beberapa bagian Eropa Timur dan Selatan, belum memiliki akses terhadap pengobatan yang tepat, termasuk obat esensial dan perawatan khusus. Saat ini, di mana seorang anak hidup dan tinggal, cukup sering menentukan kemampuannya untuk bertahan hidup dari kanker anak. 

Terkait kanker pada anak, saat ini masih terlalu sering kita mendengar kata “tetapi”, misalnya “tetapi” tidak cukup banyak anak yang dapat diobati, “tetapi” pengobatannya terlalu mahal, “tetapi” tidak ada cukup dokter ahli, dan banyak “tetapi” yang lain lagi. Pesan utama adalah sekarang waktunya. Tidak ada lagi “tetapi” (The time is now. There can be no more “but”). Sekarang kita harus bekerjasama untuk menyembuhkan, mengubah layanan dan menanamkan harapan pada anak, karena semua anak dengan kanker berhak mendapatkan akses terhadap obat esensial dan perawatan berkualitas.

Menurut The International Agency for Research on Cancer 2015, kejadian kanker anak di seluruh dunia meningkat. Dari 165.000 kasus baru setiap tahun menjadi 215.000 kasus untuk anak sampai usia 14 tahun, dan 85.000 kasus baru untuk remaja usia 15-19 tahun. Program pengedalian penyakit kanker di Indonesia dilakukan untuk semua jenis kanker, tetapi saat ini masih diprioritaskan pada dua kanker terbanyak, yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara, bukan pada anak.

Meskipun jumlah anak dengan kanker jauh lebih sedikit dibandingkan dengan dewasa, tetapi jumlah kehidupan yang disimpan secara signifikan sebenarnya lebih tinggi. Bahkan tingkat kelangsungan hidup di negara berpenghasilan tinggi mencapai rata-rata 84 persen dan terus meningkat, juga di daerah dengan sumber daya yang kurang mendapat bantuan lokal dan internasional sekalipun.

Sebanyak 188 organisasi anggota Childhood Cancer International (CCI) di 96 negara dan 1.000 profesional layanan kesehatan dari 110 negara yang merupakan anggota International Society of Pediatric Oncology (SIOP), meminta setiap orang untuk ‘bersatu dalam solidaritas’ dan memastikan semua anak dan remaja di manapun, agar memiliki kesempatan untuk bertahan hidup dari kanker. Selain itu, juga agar dapat menjalani kehidupan yang panjang, produktif dan bermakna.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak ada yang lebih menakutkan daripada menyadari bahwa anak kita menderita kanker. Namun demikian, tidak ada yang lebih tragis daripada saat mengetahui bahwa pengobatan memang ada dan hasilnya sangat baik, tetapi itu tidak tersedia untuk anak kita. Mengapa? Hanya karena anak kita kebetulan tinggal di belahan dunia yang salah.

Ternyata lebih dari 300.000 anak setiap tahun didiagnosis menderita kanker. Juga bahwa banyak jenis kanker pada anak dapat disembuhkan, jika anak diberikan 4 hak azasi, yaitu hak untuk diagnosis dini secara tepat, mengakses obat penting, mendapatkan layanan medis yang tepat dan berkualitas, serta menindaklanjuti layanan medis berkelanjutan bagi anak yang selamat. Hal ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa tujuan ke 3.4, yaitu untuk mengurangi angka kematian dini sampai sepertiganya pada tahun 2030.

Disparitas besar terjadi pada tingkat kelangsungan hidup anak dengan kanker secara global. Di negara berpenghasilan rendah sampai menengah, di mana akses terhadap perawatan seringkali terbatas dan sangat menantang, tingkat kelangsungan hidup hanya 10%. Dari 10 anak yang didiagnosa menderita kanker, hanya 1 yang bertahan. Sebaliknya, di negara berpenghasilan tinggi dan maju, tingkat kelangsungan hidup bisa setinggi 90%, hanya 1 anak yang akan mati.

Perkembangan obat kanker anak juga sangat tertinggal. Sebagai contoh, pengobatan untuk leukemia limfoblastik akut risiko standar, yang merupakan jenis kanker anak yang paling umum, yaitu terdiri dari 11 obat. Pada hal, lima di antaranya ditemukan pada 1960-an, lima lainnya, pada 1970-an dan satu di tahun 80-an. Tidak ada lagi obat baru untuk anak dengan kanker darah atau leukemia.

Momentum Hari Kanker Anak Internasional pada Jumat, 15 Februari 2019, adalah ajakan berulang untuk meningkatkan kepedulian kita semua akan kanker pada anak.

Tulisan ini sudah tayang di Dokterwikan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.